Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak, Dikhawatirkan Tewas

Nara, Jepang, MINA – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikhawatirkan tewas setelah ditembak di sebuah acara kampanye di wilayah Nara, lapor media lokal.

Beberapa media berita Jepang, termasuk Kyodo dan lembaga penyiaran publik NHK, melaporkan perkembangan tersebut pada hari Jumat (8/7), mengatakan, ada suara tembakan di tempat kampanyenya setelah mantan pemimpin itu ditemukan tidak sadarkan diri.

Pemerintah Jepang mengonfirmasi bahwa Abe telah ditembak di wilayah barat Nara, Press TV melaporkan.

“Mantan perdana menteri Abe ditembak sekitar pukul 11:30 pagi di Nara. Seorang pria, diyakini sebagai penembak, telah ditahan. Kondisi mantan perdana menteri Abe saat ini belum diketahui,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan.

Dia dibawa ke rumah sakit oleh responden pertama, lapor media. Pihak berwenang dikutip mengatakan bahwa dia mengalami henti jantung-pernapasan, istilah yang digunakan di Jepang sebelum seseorang dapat dinyatakan meninggal oleh dokter.

Rekaman amatir menunjukkan orang-orang bergegas ke arahnya saat gumpalan asap memenuhi udara di belakangnya. Namun, rekaman itu tidak menangkap saat yang tepat dia ditembak.

NHK mengatakan, seorang pria berusia 40-an telah ditangkap karena percobaan pembunuhan dan sebuah senjata telah disita darinya.

Mantan pemimpin itu menyampaikan pidato singkat di sebuah acara menjelang pemilihan majelis tinggi hari Ahad nanti, NHK dan kantor berita Kyodo mengatakan.

“Dia memberikan pidato dan seorang pria datang dari belakang,” kata seorang wanita muda di tempat kejadian kepada NHK.

“Tembakan pertama terdengar seperti mainan. Dia tidak jatuh dan ada ledakan besar. Tembakan kedua lebih terlihat, Anda bisa melihat percikan dan asap,” katanya.

“Setelah tembakan kedua, orang-orang mengelilinginya dan memberinya pijatan jantung,” tambahnya.

Sumber yang dekat dengan Abe mengatakan kepada NHK bahwa Abe “ditembak di dada,” dan seorang tersangka pria telah ditahan.

Abe menjabat sebagai perdana menteri Jepang dari Desember 2012 hingga September 2020, menjadikannya perdana menteri terlama di negara itu sebelum mengundurkan diri pada 2020 karena dugaan kesehatan yang buruk.

Namun, pria berusia 67 tahun itu tetap mendominasi di Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, mengendalikan salah satu faksi utamanya.

Penggantinya, Perdana Menteri Fumio Kishida, menghadapi pemilihan majelis tinggi pada hari Ahad nanti di mana ia diproyeksikan untuk muncul dari bayang-bayang Abe dan menentukan jabatan perdana menteri. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.