Teheran, Iran, 10 Rabi’ul Akhir 1438/ 9 Januari 2016 (MINA) – Mantan Presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani di usia 82 tahun meninggal dunia pada Ahad (8/1), demikian kantor berita IRNA yang dikutip MINA melaporkan.
Media negara Iran melaporkan bahwa Rafsanjani sebelumnya dirawat di rumah sakit Teheran untuk menjalani pengobatan jantung.
Sementara Kepala Rumah Sakit Dr. Gholam Reza Mohseni mengatakan Rafsanjani meninggal di rumah sakit karena serangan jantung akibat gagal jantung.
Rafsanjani kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Shohadaye Tajrish pada Ahad sore karena serangan jantung dan ia tak sadarkan diri.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Lima spesialis jantung datang dengan memberikan semua langkah pengobatan, sampai pemompaan jantung dilakukan namun tidak tertolong, ia meninggal sekitar pukul 19.30 waktu setempat.
Rafsanjani adalah sosok orang yang sangat berpengaruh di negara Iran dalam pendirian republik Islam di tahun 1979.
Kecerdasan dan reputasinya yang berpengaruh sehingga dia pernah memegang pucuk pimpinan pemerintahan di Iran selama dua periode di tahun 1989 – 1997.
Akbar Hashemi Rafsanjani atau yang juga dikenal dengan nama Hashemi Bahramani adalah seorang politisi dan penulis. Presiden keempat Iran ini dilahirkan pada 25 Agustus1934 di Bahreman, Iran. Ia menikah di tahun 1958 dengan Effat Marashi dan dikarunia lima orang anak.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Rafsanjani adalah kepala Majelis Ahli dari 2007 hingga 2011. Ulama berpengaruh yang terpilih menjadi ketua parlemen Iran pada tahun 1980 dan menjabat sampai 1989. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Kebijaksanaan pada tahun 1989.(T/R10/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama