MANTAN PRESIDEN YAMAN BERUSAHA KABUR DENGAN PESAWAT RUSIA

Sana’a, 25 Muharram 1437/7 November 2015 – Mantan Presiden , Jumat (6/11) waktu setempat, mencoba melarikan diri dari Sana’a, ibu kota Yaman, dengan menaiki sebuh pesawat Rusia.

Tapi usaha pemimpin yang digulingkan oleh protes rakyat itu untuk kabur tidak berhasil, karena pesawat tersebut dicegah terbang oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, yang telah memberlakukan larangan terbang di atas wilayah Yaman. Demikian situs Yaman Press seperti dukutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Seperti dilaporkan Emirate247, sebuah pesawat Rusia yang membawa para diplomat dan bantuan kemanusiaan mendarat di Bandar Udara Sana’a, Kamis (5/11), setelah mendapatkan izin dari angkatan udara koalisi.

“Presiden terguling mencoba melarikan diri dengan naik ke pesawat itu Kamis malam, tapi pesawat itu segera dicegah untuk tinggal landas (take off) oleh pasukan koalisi,” kata situs Yaman Press.

Pasukan koalisi memerintahkan pilot pesawat Rusia untuk terbang lebih dahulu ke Bandar Udara Bisha di selatan Saudi untuk pemeriksaan tapi dia menolak.

“Ini menegaskan informasi bahwa Presiden terguling mencoba meninggalkan negara,” kata laporan itu, menambahkan bahwa Saleh sebelumnya terpantau sempat mengunjungi Kedutaan Besar Rusia di Sana’a pada Selasa.

Saleh memerintah Yaman selama lebih dari 33 tahun, dan rezimnya terguling menyusul kebangkitan dunia Arab atau Musim Semi Arab (Arab Spring). Gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab, termasuk Yaman, memaksa Saleh menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abd Rabbuh Mansur Hadi.

Setelah terjungkal, Saleh, yang memiliki kedekatan dengan Iran karena sama-sama berideologi Syiah, mencoba kembali merebut kekuasaan  bersekongkol dengan kelompok pemberontak Syiah . Kelompok Houthi dan loyalis Saleh dalam gerakannya tak segan menyerang penduduk sipil.

 

Lapor PBB

Sementara itu, pemerintah Yaman telah menginformasikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai pelanggaran berlanjut yang dilakukan pemberontak Houthi dan milisi yang setia kepada Saleh terhadap warga sipil di Provinsi Taiz.

Kementerian Hak Asasi Manusia Yaman mengirim sebuah pesan rinci kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, menjelaskan sejumlah fakta tentang pengeboman yang berlanjut dan pengepungan Taiz oleh milisi Houthi.

“Pemerintah juga menjelaskan agresi sistematis pemberontak Houthi terhadap warga sipil di provinsi itu,” ungkap Yemen News Agency.

Kementerian menyatakan keyakinannya tentang peran utama dan efektif PBB di bidang hak asasi manusia, dan pendirian kuatnya melawan setiap tindakan yang melanggar Hukum Humaniter Internasional (HHI) yang dilakukan oleh milisi pemberontak terhadap rakyat Yaman. (P022)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0