Kuala Lumpur, MINA – Majelis Perundingan Islam Malaysia (MAPIM) mengecam penghapusan Dome of the Rock pada gambar-gambar Masjid Al Aqsha.
Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (15/6), MAPIM menyebut hal itu merupakan tindakan intimidasi dan Provokasi terhadap umat Islam.
“Hal ini sengaja dilakukan dan tanpa ragu, merupakan sikap provokatif yang akan menghasut respon yang kuat dari Palestina dan dunia Muslim,” ujar MAPIM.
Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, gambar yang ditampilkan memperlihatkan banyak situs di Kota Tua Yerusalem tanpa kubah berlapis emas yang terkenal.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Masjid Al-Aqsa, gerbang Holy Al Aqsa dan Gereja Penebus Lutheran secara mencolok ditempatkan dalam gambar, namun kubahnya jelas tidak ada.
Menurut MAPIM, Ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa mereka bertekad mengubah status fisik Masjid Aqsa Suci yang sedang berlangsung di banyak proyek, sehingga disebut proyek arkeologi di bawah kompleks Al Aqsa.
Sebelumnya, ada beberapa insiden selama beberapa tahun terakhir di mana gambar-gambar Yerusalem diedit, dengan menghilangkan Dome of the Rock.
Pada 2015, situs berita Ynet melaporkan anak-anak di taman kanak-kanak Israel menerima Paskah Haggadah gambar Yerusalem dengan Dome of the Rock yang dipangkas.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Tahun lalu, Duta Besar AS David Friedman difoto memegang gambar besar Masjid Al Aqsa yang telah diedit untuk menggantikan Dome of the Rock dengan simulasi Kuil Ketiga. Insiden itu memicu kemarahan, menyebabkan kedutaan Amerika mengeluarkan permintaan maaf dan mengatakan duta besar tidak menyadari perubahan yang dibuat pada gambar.
MAPIM menyeru OKI dan Muslim di seluruh dunia untuk mengecam dan mengirim pesan yang kuat ke israel Yahudisasi Masjid Al Aqsa sangat dikutuk dan setiap upaya untuk mengubah status masjid Al Aqsa baik fisik atau lainnya, akan menghadapi konsekuensi dari pemberontakan internasional.
MAPIM juga mendesak OKI untuk menyatakan bahwa Al Aqsa adalah garis merah. Komunitas Muslim internasional tidak akan mentolerir tindakan intimidasi oleh rezim zionis dan akan merespon dalam jangka waktu terkuat. (R/Ast
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam