Kuala Lumpur, MINA – Ormas Islam Malaysia yang tergabung dalam Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) mengatakan Sudan tidak akan mendapat keuntungan apapun dari normalisasi hubungan dengan Israel.
“Kami menegaskan kembali pendirian kami bahwa Sudan tidak akan mendapat manfaat dari hubungan dengan Israel karena semua kerjasama dengan Tel Aviv tidak lebih dari sekedar melegitimasi pendudukan Israel di Palestina dan agenda ekspansionisnya di Timur Tengah,” kata Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Ahad (25/10).
“Baik manfaat ekonomi maupun jaminan sosial tidak akan tercapai bagi Sudan dari kesepakatan normalisasi,” ujarnya.
Azmi mengatakan, posisi historis Sudan dalam mendukung rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah harus dipertahankan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Kami menyerukan rakyat dan legislator Parlemen Sudan untuk membatalkan keputusan dan berdiri teguh dalam mendukung perjuangan Palestina,” tambahnya.
MAPIM juga menegaskan dukungannya terhadap partai politik Sudan yang telah menolak keputusan pemerintah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Menurut MAPIM rencana mereka untuk membentuk front oposisi terhadap kesepakatan tersebut adalah yang paling tepat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (23/10) mengumumkan Sudan menyatakan sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kesepakatan tersebut sekaligus membuat Sudan, negara yang tengah dilanda konflik berkepanjangan keluar dari daftar hitam terorisme AS. (T/R7/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan