Rabath, MINA – Beberapa provinsi Maroko telah mencatat suhu tertinggi yang dialami di negara itu sejak 1925.
Media local melaporkan, Direktorat Jenderal Meteorologi (DGM) Maroko mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa suhu tinggi mulai “Jumat lalu dan berlanjut hingga Senin.”
“Suhu di provinsi Meknes melebihi 46,5 derajat Celcius pada Sabtu 14 Agustus, dibandingkan dengan 45,3 derajat pada 9 Agustus 1925,” kata DGM, mencatat kenaikan suhu telah melebihi rata-rata bulanan “lima hingga dua belas derajat.”
Pada hari Senin (16/8), Provinsi Tetouan mencatat suhu 42,2 derajat Celcius, dibandingkan dengan 42,0 derajat pada hari yang sama pada tahun 1976.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Kepala media DGM, Al-Hussein Youabed, baru-baru ini mengatakan kepada Anadolu Agency gelombang panas itu disebabkan oleh “pergerakan massa udara panas dari Gurun Sahara, terutama dari Mauritania utara dan Mali menuju wilayah selatan dan interior Maroko.”
“Pada 10 Juli, negara itu mencatat suhu maksimum 49,6 derajat di provinsi Sidi Suleiman, tertinggi sejak 1995,” kata Youabed.
Kebakaran hutan telah terlihat di negara tetangga Aljazair dan di Tunisia selama seminggu terakhir, dengan yang terakhir diperburuk oleh suhu yang luar biasa tinggi. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah