Masalah Nuklir, China Nyatakan Dukung Iran

Instalasi nuklir Iran (Foto: File/Istimewa)

Teheran, MINA – kembali menyatakan dukungannya kepada dalam masalah . China juga mendesak pihak lain untuk tetap berkomitmen pada dialog dan negosiasi.

Pernyataan dukungan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang kepada Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian melalu pembicaraan telepon, Kamis (19/1) malam.

“China menghargai ketulusan dan fleksibilitas Iran, mendukung Iran dalam menjaga hak dan kepentingannya yang sah, serta meminta pihak lain untuk tetap berkomitmen pada dialog dan negosiasi,” katanya, seperti dilaporkan Anadolu.

Dalam pembicaraan itu, keduanya seperti disampaikan melalui pernyataan Kemlu China, Qin mengatakan China akan terus memainkan perannya dengan caranya sendiri.

“China selalu memandang hubungan China-Iran dari perspektif strategis dan jangka panjang dan memajukan rencana kerja sama komprehensif kedua negara untuk mendorong kemajuan yang solid dalam kemitraan strategis komprehensif China-Iran,” kata dia.

Qin juga menyampaikan dukungan China untuk Iran dalam menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya.

“China siap bekerja sama dengan Iran untuk menegakkan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional seperti prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang, dan menjaga kewajaran dan keadilan internasional,” kata Qin.

Melalui panggilan telepon itu, Amir-Abdollahian berterima kasih atas peran konstruktif China.

Amir-Abdollahian menyampaikan, Teheran akan bekerja sama dengan Beijing untuk saling mendukung satu sama lain dalam isu-isu terkait kepentingan utama serta integritas teritorial dan kedaulatan masing-masing.

 

“Iran mendukung China dalam memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan bersedia memperkuat kerja sama di bawah kerangka kerja ini,” ujarnya.

 

Amir-Abdollahian juga memberi penjelasan kepada Qin tentang kemajuan terbaru dalam pembicaraan tentang pengaktifan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Barat berpendapat bahwa pembicaraan nuklir terhenti karena Iran membuat tuntutan yang tidak ada hubungannya dengan JCPOA, yaitu kesepakatan tentang aktivitas nuklir Iran yang disepakati pada 2015 kemudian dibatalkan pada 2018 oleh presiden AS saat itu, Donald Trump. (T/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.