Yerusalem, 6 Ramadhan 1436/23 Juni 2015 (MINA) – Demonstran dari komunitas Druze menyerang ambulans militer Israel yang membawa dua warga Suriah yang terluka, menewaskan satu orang, Senin (22/6).
Massa menyerang ambulans setelah mereka menduga warga Suriah yang terluka itu adalah pejuang oposisi.
Seorang warga Suriah lainnya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah serangan.
“Massa menyerang ambulans dengan batu dekat Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan,” kata sebuah pernyataan polisi Israel, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pernyataan itu juga mengatakan, dua tentara yang juga ada di dalam kendaraan terluka ringan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Namun pernyataan itu tidak mengidentifikasi warga Suriah itu atau memberikan rincian lebih lanjut tentang cedera mereka sebelum serangan massa Druze.
Radio publik sebelumnya melaporkan, sekitar 200 warga Druze dari Majdal Shams telah melempari ambulans dengan batu, memaksanya berhenti dan menyeret warga Suriah yang terluka dari kendaraan.
“Ini adalah insiden yang sangat serius. Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk main hakim sendiri, dan kami tidak akan membiarkan siapa pun menghambat tentara Israel dalam perjalanan tugas mereka,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Saya meminta para pemimpin Druze untuk segera bertindak menenangkan ketegangan,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Selama dua tahun terakhir, Israel telah memberikan perawatan medis untuk ratusan warga Suriah, termasuk pejuang, biasanya dikirim dari wilayah gencatan senjata Dataran Tinggi Golan.
Komunitas Druze menuduh oposisi melakukan kekejaman terhadap komunitas mereka di Suriah dan telah meminta Pemerintah Israel berhenti mengobati pejuang yang terluka.
Sebaliknya mereka meminta Pemerintah Israel melindungi warga Druze Suriah dan ada pula permintaan agar Israel mempersenjatai mereka dalam melawan kemajuan Front Nusra, cabang Al-Qaeda di Suriah.
Ketegangan berkobar di daerah Druze di Israel utara, Dataran Tinggi Golan, setelah oposisi Suriah mengepung sebuah desa Druze di sisi wilayah Suriah pekan lalu.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk HAM di London mengatakan, pada tanggal 10 Juni, setidaknya 20 warga Druze tewas dalam tembak-menembak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Front Nusra di provinsi Idlib, barat laut Suriah.
Druze adalah sebuah komunitas keagamaan dari Syiah Ismailiah dan dipengaruhi oleh agama-agama dan filsafat-filsafat lain, termasuk filsafat Yunani.
Kaum Druze menganggap dirinya sebagai sekte pembaruan dari Syiah Ismailiah, meskipun mereka tidak dianggap Muslim oleh kebanyakan Muslim di Timur Tengah.
Kaum Druze menyebut dirinya Umat Monoteisme atau Muwahhidun (Monoteis). Asal-usul nama Druze merujuk kepada Muhammad ad-Darazi yang terkenal sebagai pendiri sekte ini. (T/P001/P2)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)