Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat Hadhrami Kenalkan Modernisme dan Reformasi Islam di Indonesia

Risma Tri Utami - Rabu, 22 November 2017 - 16:27 WIB

Rabu, 22 November 2017 - 16:27 WIB

202 Views ㅤ

M. Adlin Sila, Head of Research and Development, Ministry of Religious Affairs (kanan); Dr. Sri Sunarti Purwaningsih, Head of P2KK LIPI (tengah), dan Prof Khalid Bilkhasyar, Manager Translation dan Kerjasama hadromo Center (kiri) saat konferensi pers seminar internasional ‘International Conference on The Dynamics of Hadhramis in Indonesia’. (Foto: Risma MINA).

M. Adlin Sila, Head of Research and Development, Ministry of Religious Affairs (kanan); Dr. Sri Sunarti Purwaningsih, Head of P2KK LIPI (tengah), dan Prof Khalid Bilkhasyar, Manager Translation dan Kerjasama Hadhrami Center (kiri) saat konferensi pers seminar internasional ‘International Conference on The Dynamics of Hadhramis in Indonesia’. (Foto: Risma MINA)

Jakarta, MINA – Tidak banyak yang mengetahui jika 90% keturunan Arab yang berada di Indonesia berasal dari kota Hadramaut, Yaman Selatan. Orang-orang Hadhrami (sebutan untuk penduduk Hadramaut) ini berdatangan ke Nusantara pada sekitar abad ke-13 untuk berdagang dan berdakwah.

Keturunan Arab Hadramaut banyak yang menjadi pejuang dan ulama terkemuka di Indonesia, beberapa di antaranya adalah Wali Songo, Imam Bonjol, Sultan Hamid II (Perancang Lambang Garuda), Husein Mutahar (Penyelamat Bendera Pusaka), AR Baswedan, Ali Alatas, Alwi Shibab, dan Anies Baswedan.

Memahami pentingnya peranan Hadhrami di Indonesia, maka Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2KK-LIPI), bekerjasama dengan Hadhramaut Center Pusat Riset Sejarah, Dokumentasi dan Publikasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama (Balitbang Kemenag), dan Menara Center mengadakan seminar internasional bertema ‘International Conference on The Dynamics of Hadhramis in Indonesia’ di Jakarta, Rabu (22/11).

“Tujuan konferensi internasional ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang dinamika orang Hadhrami di Indonesia dalam berbagai bidang mulai dari sosial, budaya, ekonomi dan politik. Sebagaimana diketahui dari berbagai literatur, orang Hadrami adalah cerita tentang sejarah migrasi, akulturasi, perdagangan dan penyebaran Islam, serta nasionalisme, dan juga sejarah tentang globalisasi,” kata Ketua Panitia, Ahmad Najib Burhani kepada media.

Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan

Masyarakat Hadrami secara historis, tambahnya, termasuk di antara mereka yang mengenalkan gagasan modernisme dan reformasi Islam di Indonesia. “Mereka menciptakan dan mengembangkan berbagai pendidikan Islam dan gerakan keagamaan seperti Al-Irsyad dan Jamiat al-Khair, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap revolusi Indonesia,” ujar Najib.

Beberapa fokus dari konferensi internasional ini antara lain adalah: Untuk memperkuat persatuan Indonesia dengan memahami keragaman etnis, terutama orang-orang dari negara asal Arab; Memahami peran sosial, politik, sejarah, budaya, agama, dan ekonomi masyarakat Hadhramis di masyarakat Indonesia; Mendiskusikan bangkitnya politik identitas dalam konteks globalisasi dan pengaruhnya di Indonesia; dan Untuk mencegah terjadinya konflik sosial dari perbedaan etnis dan agama.

“Dalam konferensi internasional ini, yang akan dibahas secara khusus adalah Peran Keagamaan dan pengaruh Hadhrami di Indonesia; Diaspora orang Hadhrami; Politik Kontemporer dan Nasionalisme orang Hadhrami; Identitas Budaya orang Hadhrami yang meliputi bahasa, musik, seni, sastra, makanan, dan pakaian; Identitas Sosial, meliputi pernikahan dan sistem kekeluargaaan serta hubungannya dengan masyarakat lokal; dan Kontribusi orang Hadhrami dan aktivitasnya dalam bidang perekonomian, bisnis, pendidikan dan penerbitan di Indonesia,” jelas Najib.

Selain itu, konferensi Internasional ini juga diharapkan tidak hanya memperkuat kelembagaan LIPI melalui riset-riset yang sudah dihasilkan, khususnya dalam bidang sosial dan humaniora melainkan juga memperkuat jaringan dengan sarjana internasional.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

“Kita juga berharap konferensi ini bisa memperkuat riset-riset yang sudah ada di LIPI dan bisa bangun kerjasama riset dengan sarjana-sarjana internasional terkait dengan studi-studi Agama dan Hadrami” tutup Najib. (L/R09/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Rekomendasi untuk Anda

Halal
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Indonesia
Halal
Pendidikan dan IPTEK