Mayjen Suhartono: Latihan Penanggulangan Teror Uji Kesiapan Satgultor TNI

Komandan Satuan Penanggulangan Terorisme (Satgultor) TNI Mayjen Suhartono. (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) mengatakan, latihan penanggulangan terorisme untuk menguji kesiapan Satuan Penanggulangan Terorisme (Satgultor) TNI yang terdiri atas Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Paskhas TNI AU.

“Salah satu yang dilatih di sana adalah mekanisme perencanaan yang diawali dengan kegiatan hubungan antara komandan dan staf, mulai dari menerima direktif dari pimpinan, kemudian analisis tugas, sampai merencanakan rencana manuver dengan melihat berbagai macam situasi dan kondisi di lapangan,” katanya di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4).

Latihan disaksikan langsung oleh Panglima TNI dan ketiga Kepala Staf Angkatan.

“Seperti yang dilihat tadi, ada yang menggunakan lintas udara dengan heli, ada yang menggunakan kendaraan darat, dan ada yang menggunakan kendaraan laut. Ini dimaksudkan sebagai alternatif cara bertindak,” imbuhnya.

Suhartono menambahkan, latihan tersebut kemudian dilanjutkan dengan geladi lapangan. Setelah direncanakan maka akan diuji di lapangan dengan menguji kemampuan teknis dan taktis dari semua elemen yang terlibat di situ.

“Tadi kita menggunakan sniper-sniper kita dari Satuan 81 Gultor, dari Satuan Bravo, dan Denjaka, ini salah satu yang kita ujikan di lapangan yang secara nyata menggunakan peluru tajam dengan berbagai rintangan yang ada,” katanya.

Ia menjelaskan, kemampuan lain yang dimiliki TNI adalah menggunakan teknik fastroping dengan menggunakan helikopter. Kemudian ada pula yang menggunakan fast drive di darat, dan ada yang menggunakan sea rider untuk di laut.

“Ini hanya memberikan gambaran alternatif-alternatif cara bertindak yang mungkin bisa kita laksanakan dalam kasus yang sebenarnya,” katanya.

Selanjutnya, kata Suhartono, teknik bagaimana penyelesaian sasaran yang masing-masing punya kriteria berbeda-beda. Misalnya seperti jumlah teroris dan situasi yang ada di lapangan memungkinan pasukan untuk menggunakan berbagai teknik yang bisa dilakukan.

Dalam pelaksanaan latihan penanggulangan ini melibatkan sedikitnya 500 prajurit dari Satuan 81 Gultor Kopassus, Denjaka AL, dan Satuan Bravo 90 Korpaskhas AU dengan unsur-unsur lainnya seperti Penerbad, AU dan AL.

“Selain itu, kita juga melibatkan personel dari BAIS TNI, Satkomlek TNI, dan berbagai macam unsur yang kita butuhkan,” katanya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)