MBS: Pentingnya Persatuan Teluk Hadapi Tantangan Ekonomi dan Keamanan

Foto: Twitter @Arabnews

, MINA – Para pemimpin pada Selasa (14/12) menyerukan integrasi ekonomi dan pertahanan regional yang lebih besar dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) tahunan di Riyadh berakhir.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang memimpin pertemuan itu, menekankan pentingnya persatuan Teluk dalam menghadapi tantangan keamanan.

“Kami terus melakukan segala upaya untuk meningkatkan keamanan di kawasan ini. Kami mengapresiasi komitmen dan solidaritas yang mengantarkan pada keberhasilan output deklarasi AlUla,” kata Mohammed bin Salman (MBS), Arab News melaporkan.

Ia berharap dapat membangun ekonomi yang makmur yang bergantung pada diversifikasi sumber pendapatan dan mengikuti perkembangan di segala bidang.

“GCC telah mencapai banyak hal sejak didirikan pada 1981. Kami berharap untuk mencapai lebih banyak,” katanya.

Keamanan regional adalah pembahasan utama dalam agenda KTT, termasuk ambisi nuklir Iran, dan tantangan di Irak, Yaman, Lebanon, Palestina, Sudan, dan Libya.

“Arab Saudi menekankan pentingnya menangani masalah nuklir Iran secara serius. Kami menekankan pentingnya stabilitas Irak, dan pentingnya mencapai solusi politik di Yaman,” kata putra mahkota.

Setelah pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, Kerajaan mengikuti dengan seksama kemajuan pembicaraan di Wina mengenai program nuklir Iran.

“Sikap keras Iran di Wina mengkhawatirkan. Negara-negara Teluk menghadapi ancaman terbesar dari program nuklir Iran. Kami menginginkan kesepakatan nuklir yang panjang dan komprehensif dengan Iran. Kami ingin memiliki hubungan yang normal dengan Iran, dan itu tergantung pada mereka,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Jenderal GCC Dr. Nayef Al-Hajraf menyatakan, masalah pertahanan bersama, menunjukkan bahwa bagi negara-negara anggota GCC, setiap serangan terhadap salah satu dari mereka adalah serangan terhadap semua, dan bahaya apa pun yang mengancam salah satu dari mereka adalah ancaman bagi semua.

Para pemimpin itu juga membahas implementasi visi Raja Salman untuk integrasi Teluk, dan menekankan pentingnya implementasi yang akurat, lengkap dan berkelanjutan dari visi Raja Salman, melengkapi elemen kesatuan ekonomi dan sistem pertahanan serta keamanan bersama.

Delegasi kunjungan nasional di KTT Riyadh dipimpin oleh Raja Hamad dari Bahrain, Emir Qatar Sheikh Tamim Al-Thani, Sheikh Fahd Al-Said dari Oman, Putra Mahkota Kuwait Sheikh Mishal Al-Jaber Al-Sabah, dan Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktum. (T/R6/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)