Media Israel Sebut Pernyataan Abbas di PBB ‘Putus Asa’

Presiden Mahmoud . (Foto: dok. Imemc.org)

New York, (MINA) –  Presiden Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB memberikan pernyataan yang tegas di hadapan para pemimpin negara dunia.  Abbas menegaskan bahwa kali ini, Palestina butuh ‘solusi satu negara’, bukan solusi dua negara yang selama ini diupayakannya.

Solusi satu negara berarti, Palestina ingin negaranya merdeka tanpa mengakui kedaulatan Israel.  Sejak masa pemerintahan Barack Obama, presiden Amerika Serikat (AS) itu mengupayakan solusi dua negara antara Israel-Palestina dengan cukup intensif.

“Ini bukan ancaman, tapi sebuah peringatan akan kenyataan di depan kita sebagai akibat dari kebijakan Israel yang terus berlanjut dan sungguh-sungguh merusak solusi dua negara,” ujar Abbas sebagaimana dikutip dari media Israel, Hareetz.

Di mata media Israel, ucapan Abbas ini dianggap sebagai keputusasaan karena solusi dua negara dengan Israel tidak pernah berhasil.  Media seperti Hareetz menyebut  ‘peringatan’ Abbas tersebut hanyalah ucapan kosong. Namun, bagi para pejuang di faksi-faksi perlawanan di Jalur Gaza, solusi satu negara sangat mereka idamkan.

Hareetz juga memberitakan bagaimana Abbas kini sudah tidak mampu memimpin Palestina karena pernyataan tersebut.  Media itu menuduh Abbas frustasi dan marah dengan menyatakan hal itu.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Abbas bahwa pihaknya tengah mencoba membuat rencana baru untuk melanjutkan solusi dua negara. Tapi, hal itu butuh waktu, ungkap Trump.

Abbas juga menyebut Israel telah menghindari tanggung jawab untuk menghentikan pendudukan atas wilayah Palestina, salah satunya dengan terus melanjutkan pembangunan pemukiman ilegal untuk warga Israel.

“Sementara kita menyerukan untuk mengakhiri pendudukan, Israel menghasut dan berpura-pura warga Palestina tidak mau berdamai,” kata Abbas.(T/RE1/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.