Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanjutkan Amal Kebaikan di Bulan Syawal

Ali Farkhan Tsani Editor : Bahron Ans. - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi

MENGAWALI bulan Syawal ini, kita tentu bersyukur telah diberi kesempatan oleh Allah untuk mejalankan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya sepanjang Ramadhan kemarin. Kini kita bertemu dengan bulan Syawal.

Pada bulan Syawal ini, kita tentu akan melanjutkan apa-apa yang menjadi amaliyah kita sepanjang Ramadhan kemarin. Seperti kebiasaan puasa Ramadhan, kita lanjutkan dengan puasa sunah, shalat tarawih berlanjut dengan shalat malam atau tahajud, dan tadarrus Al-Quran berlanjut minimal one day one juz.

Amal yang bernilai sosial pun demikian, kita lanjutkan pada bulan Syawal ini. Seperti menunaikan Zakat, kita lanjutkan dengan gemar bersedekah dan menolong sesama.

Melanjutkan dan menjaga kontinuitas amal kebaikan, istiqamah terus-menerus berbuat baik, selalu mengerjakan pekerjaan secara profesional, walaupun itu kelihatannya sedikit, tapi membukit. Karena dilakukan terus-menerus tiada henti.

Baca Juga: Dolar, Drone, dan Darah: Ekspor Utama Amerika

Karena itu, bagi orang beriman, mengerjakan pekerjaan sebaik-baiknya adalah sifatnya, melayani umat dengan kesungguhan adalah karakternya, dan selalu berbuat kebajikan adalah tarikan nafasnya yang tak boleh berhenti.

Kegemaran berbuat baik bagai aliran darahnya yang tidak boleh terhalang, bagai air jernih yang mengalir deras tak terbatas. Kalau saat ini ya bagaikan puluhan ribu pemudik motor yang tak terbendung oleh pencegatan dan sekat sekalipun.

Amal kebaikan walaupun sedikit, asalkan dilakukan terus-menerut, itulah amal yang Allah cintai.

Seperti disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam haditsnya:

Baca Juga: Israel: Negara Iblis yang Berpura-pura Kudus

إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ

Artinya: “Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (kontinyu) meskipun sedikit”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kualitas pekerjaan, amal kebajikan dan apapun yang kita kerjakan untuk menggapai keridhaan Allah, kita kerjakan dengan kesungguhan. Sebab, memang demikianlah Allah akan melihat kualitas pekerjaan itu dari kesungguhan kita melakukannya.

Seperti Allah sebutkan  di dalam ayat:

Baca Juga: Zionis: Tentara Cengeng di Balik Bom Fosfor

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬‌ۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ

Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al-Mulk [67]: 2).

Setiap pekerjaan terbaik kita di bidang apapun, yang memberi manfaat dan kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, dunia dan agama, maka pastilah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat karya-karya terbaik kita.

Seperti Allah sebutkan di dalam ayat:

Baca Juga: ​Israel Takut Batu, Amerika Takut Kebenaran

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya : “Dan katakanlah: “Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. At-Taubah [9]: 105).

Dalam kaitan ayat ini, Imam Ar-Razi menyebutkan, “bekerjalah kamu” mengandung makna bersungguh-sungguhlah kalian untuk berbuat sesuatu demi masa depan kalian, karena segala perbuatan kalian akan mendapatkan haknya di dunia maupun di akhirat.

Perbuatan tersebut disaksikan oleh Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman. Jika berupa ketaatan, ia akan mendapatkan pujian dan pahala yang besar di dunia dan akhirat. Namun, jika berupa kemaksiatan ia akan mendapatkan hinaan di dunia dan siksaan yang pedih di akhirat.

Baca Juga: 15 Kejahatan Zionis Yahudi Dari Masa Ke Masa

Ya, senantiasa istiqamah dalam Islam dan Iman, dalam situasi dan kondisi apapun serta di manapun berada.

Semoga Allah kuatkan iman dan Islam kita pada bulan Syawal dan seterusnya hingga husnul khotimah. Aamiin. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Silaturahim dengan Sulaturahmi, Ternyata Berbeda Makna

Rekomendasi untuk Anda

Internasional