Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj News Agency (MINA), Da’i Pesantren Al-Fatah Bogor
Sepanjang bulan Ramadhan, orang-orang beriman dianjurkan memperbanyak membaca Al-Quran dan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah.
Di antara kalimat thayyibah itu, Rasul menganjurkan untuk memperbanyak membaca empat hal, seperti disebutkan di dalam hadits riwayat Ibnu Khuzaimah di dalam Shahihnya.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Empat perkara yang perlu sering dibaca itu adalah:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أّسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, ampunilah aku ya Allah, aku mohon kepada-Mu surga, dan aku berlindung kepada-mu dari siksa neraka”.
Adapun isi kandungan empat bacaan dzikir tersebut adalah:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Pertama, Kalimat Tauhid, yang maknanya “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah”, menunjukkan keteguhan jiwa kita terhadap keesaan Allah. Seraya mengakui bahwa tiada hukum, kekuatan, perintah kecuali dari Allah.
Juga menandakan bahwa memang tiada daya dan upaya, apapun yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Kita hanyalah manusia biasa yang lemah tak berdaya. Tak berhak sombong sedikitpun.
Kedua, Kalimat Istighfar, yang artinya “Aku memohon ampun kepada Allah”, menunjukkan pasrah kita atas segala dosa dan maksiat selama ini. Seraya berharap Allah berkenan mengampuninya pada bulan Ramadhan ini. Lebih-lebih menjelang akhir Ramadhan yang tinggal beberapa saat lagi.
Ketiga, Memohon akan surga. Bermakna kita sangat beharap akan surga Allah yang penuh dengan kenikmatan abadi. Sebuah ganjaran atas amal sholih hamba-hamba-Nya yang diterima di sisi-Nya.
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Keempat, Berlindung dari api neraka. Sebuah pengharapan betapa kita tidak akan sanggup menghadapi siksa api neraka.
Sudah sepatutnya kita dapat melazimkan empat dzikir utama pada bulan Ramadhan tersebut dengan penuh keimanan, kekhusyuan, dan pengharapan akan ridha Allah. Aamiin Yaa Rabb. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman