MENAG: PRIORITAS UNTUK YANG BELUM PERNAH BERHAJI

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dok/ Zaenal/MINA)
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dok/ Zaenal/MINA)

Jakarta, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA)– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, Kementerian Agama  benar-benar akan memprioritaskan  jamaah yang belum pernah melakukan ibadah haji pada penyelenggaraan ibadah mendatang.

“Bahkan saya bercita-cita, suatu saat umat Islam Indonesia itu punya kesadaran bahwa kalau berhaji berkali-kali itu adalah sesuatu yang memalukan,” demikian ditegaskan , seperti yang dinyatakan dalam siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lukman mengatakan, antrian haji saat ini sudah cukup panjang, sedangkan ada orang-orang  Indonesia yang justru bangga karena sudah berhaji berkali-kali, bahkan bisa 9- 15 kali.

Menurutnya, harus malu, sebab dengan haji berkali-kali, berarti seseorang  telah mengambil hak orang lain.

“Saya ingin betul ada kesadaran umat bahwa haji ya cukup sekali saja. Kewajibannya juga hanya sekali,” tuturnya.

Antrian memang sudah semakin panjang. Berdasarkan data haji yang dirilis resmi melalui website haji.kemenag.go.id sampai dengan hari ini, Kamis (12/02), menunjukan antrian terpendek di Kabupaten Kaur (Bengkulu), yaitu sampai dengan tahun 2019.Sedangkan antrian terpanjang di Kabupaten Wajo (Sulawesi Selatan) sampai dengan tahun 2042.

Panjangnya antrian ini bahkan sempat memunculkan wacana untuk moratorium pendaftaran haji.

“Di 2015 ini saya tekankan bahwa prioritas betul-betul untuk yang belum berhaji,” ujar menteri.

Disinggung tentang kemungkinan adanya resistensi, ia mengaku siap untuk memberikan penjelasan.  “Kita harus menjelaskan. Karenanya kita harus membangun kesadaran umat,” tuturnya.

Ia menambahkan, haji untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya, itu hanya Sunnah. Sementara ada orang lain, yang berkewajiban, yang belum pernah, itu ditutup peluangnya karena ada orang yang haji berkali-kali itu.

“Jadi harus tumbuh kesadaran itu. Oleh karenanya mereka yang ingin mengulang ya umrah saja, jangan haji,” kata Menag menegaskan.

Ia berharap para tokoh-tokoh agama, muballigh-muballigh dapat mensyiarkan, bukan justru malah membangga-banggakan karena sudah haji berkali-kali. (T/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0