Jakarta, 18 Shafar1435/22 Desember 2013 (MINA) – Makanan yang halal dan thayyib (baik) adalah sumbangsih umat Islam untuk negeri bahkan dunia. Demikian yang ditegaskan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali ketika memberikan sambutan di hadapan masyarakat Muslim Kota Padang di Masjid Nurul Iman, Kota Padang.
“Makanan yang halal dan thayyib adalah salah satu dari sekian banyak sumbangan umat Islam untuk negeri ini dan bahkan dunia. Produk yang halal dan thayyib bukan untuk dikonsumsi oleh umat Islam semata, namun bagi seluruh umat,” tegas Menag pada Jumat (20/12).
Suryadharma mengatakan tidak sebatas makanan dan minuman, tapi juga kosmetik, obat-obatan dan barang seperti baju, sepatu dan lain sebagainya, seperti yang dirilis website resmi Kemenag.
Menag juga mengajak seluruh jamaah shalat Jum’at di Masjid Nurul Iman Kota Padang untuk mengevaluasi diri dan melakukan otokritik atas apa yang telah dilakukan, baik untuk diri, keluarga, komunitas, hingga bangsa, negara, dan agama.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Ayo, kita bertanya pada diri kita, bagaimana posisi kita umat Islam dalam konteks ekonomi, dalam hal berbudaya, dari sisi kesejahteraan, dari sisi kehidupan kita semua, bahkan pergaulan antarbangsa,” tuturnya.
Suryadharma menyatakan rasa prihatin terhadap ketertinggalan umat Islam dalam berbagai sektor. “Banyak yang saya rasakan, kita tertinggal jauh, baik dari sisi ekonomi, kesejahteraan, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dari sisi politik. Saya khawatir, kita hanya besar dalam segi jumlah, namun kecil dalam hal peran. Ini yang harus kita evaluasi”.
Menag meminta agar umat Islam tidak tertinggal dari bangsa lain. Menag mengingatkan bahwa umat Islam tidak boleh terlena. Terlebih Al-Quran mengajarkan tentang pentingnya waktu. Menurutnya, jika menyia-nyiakan waktu, maka hanya penyesalan yang akan dirasakan, karena waktu tidak bisa diulang lagi.
“Mari kita tanya diri kita, tentang sumbangsih kita pada agama, bangsa dan negara kita tercinta,” pesan Menag yang kemudian menceritakan maksud perjalanan dinasnya ke Sumatera Barat dalam rangka menjalin kerukunan dan kampanye peningkatan penggunaan produk halal di Ranah Minang ini.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Usai memberikan sambutan, Menag melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi salah satu pusat jajan di Sumatera Barat. (T/P08/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama