Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendikbud Ingatkan, Film G30S/PKI untuk Umur 13 Tahun Ke Atas

Risma Tri Utami - Ahad, 1 Oktober 2017 - 20:00 WIB

Ahad, 1 Oktober 2017 - 20:00 WIB

347 Views ㅤ

Mendikbud Muhadjir Effendy usai mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Ahad (1/10). (Foto: InfoPublik)

Mendikbud Muhadjir Effendy usai mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendi  yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan, menyarankan dan meminta supaya anak di bawah umur tidak menonton film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

“Karena ini sesuai dengan rekomendasi Badan Sensor Film tahun 1984 dan diperkuat oleh Lembaga Sensor Film, film ini hanya layak ditonton oleh anak usia 13 tahun ke atas. Artinya, anak SD dan SMP tidak disarankan untuk menonton film G30S/PKI,” tegas Mendikbud seusai mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Ahad (1/10).

Menurut Muhadjir, dalam laman InfoPublik yang dikutip MINA, kalau seandainya harus toleransi, anak SMP kelas 3 ke atas, SMA dan SMK silakan menonton, dan itu bisa masuk ke dalam kegiatan kokurikuler sekolah dan berdasarkan pelajaran sejarah pada pemberontakan G30S/PKI itu diberikan pada kelas 3 SMP semester 2.

“Jadi sekarang anak-anak belum mendapatkan pelajaran, karena itu sebetulnya yang paling aman adalah anak SMA kelas 1 untuk menonton film tersebut, mereka dibimbing, didampingi dan diberi penjelasan, sebagai program kokurikuler, pengayaan untuk kurikulum terutama berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia khusunya pemberontakan G30S/PKI,” tutup Mendikbud.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Banyak dilakukan nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI sekitar 30 September tahun ini. Bermula dari Perintah Panglima TNI agar para prajurit bersama masyarakat sekitar markasnya, nobar film tersebut untuk mengetahui kasus pengkhianatan itu dan meningkatkan kewaspadaan agar kasus itu tak terjadi lagi di RI. Nonton  ini mendapat sambutan luas masyarakat sehingga juga banyak yang mengadakan nobar seperti santri-santri Jaringan Pondok Pesantren Al Fatah di seluruh Indonesia. Presiden Joko Widodo juga nobar film pengkhianatan Partai Komunis Indonesia ini di markas Korem Surya Kencana, di kota Bogor, tak jauh dari Istana Presiden.

(R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Breaking News