Mengapa Kita Perlu Berdoa Kepada Allah?

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA

Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan di dalam ayat:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186).   

Ayat ini merupakan bimbingan Allah kepada kita manusia yang penuh dengan kekurangan, kedhaifan dan kekeliruan, untuk berdoa, memohon atau meminta kepada-Nya.

Pada ayat lain dikatakan:

وَقَالَ رَ‌بُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُ‌ونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِ‌ينَ

Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Q.S. Ghafir [40]: 60).

Dalam riwayat hadits disebutkan:

مَنْ لَا يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

Artinya: “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan marah kepadanya.” (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Satu sisi, begitulah Allah dengan kasih sayang-Nya membimbing hamba-hamba-Nya. Walaupun kadang atau malah kebanyakan manusia hamba-hamba-Nya itu merasa diri sudah cukup. Sehingga tidak atau enggan berdoa lagi pada Sang Maha Kuasa. Atau kalaupun berdoa, asal berdoa, pikiran melayang entah ke mana, dan mudah putus asa.

Padahal kalau mau memahami, mengapa kita perlu berdoa kepada Allah? Pasti kita akan berdoa, bukan hanya meminta, tapi meningkatkan kualitas doa kita.

Sehubungan dengan itu, ada beberapa alasan mengapa kita berdoa kepada Allah, di antaranya:

  • Karena memang Allah memerintahkan kita berdoa kepada-Nya.
  • Karena memang Allah sendiri yang berjanji akan mengabulkan doa-doa kita.
  • Agar kita selalu ingat kepada Allah.
  • Agar kita selalu merasakan kebersamaan Allah, dan bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita sendiri.
  • Agar hati menjadi tenang, sebab berdoa merupakan kebutuhan jiwa. Kitalah yang butuh dan perlu Allah. Dan dengan mengingat Allah melalui doa, maka hati kita akan tenteram, terhindar dari penyakit-penyakit rohani seperti cemas, takut, was-was, ragu-ragu dan sebagainya.
  • Dengan berdoa akan merasa lebih dekat dengan Allah. Hanya orang-orang yang berdoa sajalah yang merasakan kedekatan dengan Tuhannya, merasa dicintai, merasa diperhatikan, tidak takut, dan merasa lengkap karena Allah selalu di dekatnya.
  • Dengan berdoa dapat menghapuskan dosa-dosa. Sebab lewat doa-doalah, yang berisikan pengakuan dosa, permohonan ampun, dan ikrar taubat dapat melebur dosa-dosa yang kita lakukan.
  • Doa dapat memperlancar rezki yang barokah. Sebab, Allah-lah Sang Maha Pemberi Rezki. Sehingga jika kita berdoa kepada-Nya, maka Allah akan turunkan rezki yang barokah buat kita. Kita manusia lemah sebenarnya tak punya apa-apa, kecuali apa-apa yang diberi-Nya. Karena itu, jika ingin sesuatu, ya kepada Allah-lah mengadunya.
  • Doa ternyata juga dapat mengubah takdir, nasib dan kondisi kita saat ini. Sebab, tidak ada yang tak mungkin bagi Allah, bisa saja jika takdir kita, kondisi kita, nasib kita saat ini sedang jatuh terperosok, atau dihinakan. Maka, dengan doa-doa tulus yang kita panjatkan, apalagi pada malam-malam sunyi dan dengan amalan shalih kita yang tak pernah putus, bisa saja Allah mengubah takdir kita.

Kalau sudah demikian, alasan apa lagi yang membuat kita enggan berdoa? Sebab apa lagi yang menjadikan kita bersegera bangkit setelah shalat sebelum khusyu’ berdoa?

Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita. Cepat atau lambat. Tapi itu pasti. Allahu akbar! (RS-2/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)