New York, MINA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menimbang sebuah rencana untuk menekan Israel agar mengembalilkan puluhan juta dolar bantuan militernya karena telah melanggar sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada masa pemerintahan Obama.
Menurut laporan Washington Free Beacon, bagian administrasi pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan upaya untuk mengambil $75 juta bantuan militer untuk Israel. Israel National News melaporkan.
Mengenai hal itu, Tillerson mengutip nota kesepahaman tahun lalu, ditandatangani oleh Presiden Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berisi bantuan Amerika untuk Israel pada dekade berikutnya.
MoU 2016 yang menggantikan perjanjian 2007 pada masa pemerinthan Bush, jumlah bantuan semakin meningkat sebanyak $38 miliar atau $3.8 miliar per tahun.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Tidak seperti MoU sebelumnya, dokumen 2016 tersebut menyatakan, Israel tidak dapat meminta tambahan dana dari Kongres selama dekade berikutnya yang secara efektif mengubah MoU tersebut dari jaminan pendanaan minimum ke pendanaan yang lebih besar.
Dalam MOU sebelumnya, Kongres terus menerus memberikan bantuan yang melampaui jumlah minimum yang dijanjikan, memberikan dana untuk pertahanan Israel selama konflik besar dan alokasi ekstra untuk perisai anti-rudal defensif.
Dalam hal ini, Menlu Tillerson ingin menegakkan MoU yang teah disepakati tahun lalu. Namun beberapa senator di Capitol Hill telah menyatakan penolakan mereka terhadap langkah tersebut.(T/R04/P2)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj News Agency (MINA)