Menlu China: Tidak Perlu Campur Tangan Asing dalam Konflik Timur Tengah

Beijing, MINA – Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan, tidak ada “kekosongan kekuasaan” di dan tidak perlu ada campur tangan asing.

Wang membuat komentar itu pada Ahad (16/1) beberapa hari setelah pertemuan profil tinggi dengan rekan-rekannya dari Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Turki dan Iran di Wuxi, provinsi Jiangsu di China timur. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Perusahaan Teluk (GCC).

Menurut sebuah pernyataan di situs web kementerian luar negeri China, Wang mengatakan, masyarakat internasional harus membantu tetapi tidak ikut campur dalam urusan Timur Tengah, demikian MEMO melaporkan.

“Upaya China untuk menjaga stabilitas dan mempromosikan perdamaian [di kawasan] itu belum dan tidak akan berhenti,” tegasnya.

Wang bertemu dengan para diplomat Teluk untuk lebih mengembangkan kerja sama perdagangan dan pertukaran budaya awal pekan ini.

Dia juga secara terpisah bertemu dengan mitranya dari Turki, Mevlut Cavusoglu pada Rabu, membahas hubungan bilateral antara kedua negara, masalah daerah Otonomi Xinjiang China, dan penderitaan penduduk Uighur.

Menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing bulan depan, Wang mengatakan bahwa dia berharap Turki dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya akan memahami kekhawatiran keamanan China terkait kontra-terorisme dan separatisme di provinsi berpenduduk mayoritas Muslim dan memenangkan dukungan mereka untuk kebijakannya.

Namun, beberapa organisasi hak asasi manusia dan pemerintah menuduh Beijing melakukan genosida terhadap Uyghur, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah China.

Selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein AmirAbdollahian pada Jumat (14/1), Wang menegaskan kembali penentangan China terhadap sanksi AS dan komitmen untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Amirabdollahian juga menggunakan kesempatan itu untuk mengumumkan peluncuran perjanjian kerjasama 25 tahun antara Teheran dan Beijing. (T/R6/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.