Menlu Cina: Ketidakadilan Mengerikan di Palestina Harus Diatasi

    Generated by IJG JPEG Library

 

Beijing, 18 Rajab 1438/15 April 2017 (MINA) – Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam pertemuan dengan rekannya Menlu Riyad Al-Maliki di Beijing, Kamis (13/4) mengatakan, ketidakadilan mengerikan yang masih berlangsung di Palestina harus dihentikan.

“Tujuh puluh tahun berlangsung di Palestina, apa yang kita lihat adalah bahwa saudara-saudara kita di sana belum mendapatkan sebuah negara merdeka dengan kedaulatan penuh. Ini tidak adil, dan ketidakadilan yang mengerikan ini harus diatasi, dan tidak dapat dibiarkan,” ujar Wang, seperti dikutip  MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber Ma’an News.

Dalam pertemuan itu Menlu Wang menegaskan kembali komitmen pemerintah Cina dalam mendukung pembentukan negara Palestina.

Cina mendukung upaya Palestina untuk menjadi negara merdeka berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur (Al-Quds) sebagai ibukotanya.

Pada konferensi pers bersama, keduanya mengatakan bahwa pertemuan difokuskan pada perkembangan politik dalam konflik Palestina-Israel, regional maupun internasional.

Menlu Palestina Al-Malki menjelaskan, Cina tetap berkomitmen mendukung upaya politik dan diplomatik dalam menghidupkan kembali proses perdamaian yang terhenti antara Palestina dan Israel.

Al-Maliki dan Wang juga membahas peran Presiden AS Donald Trump dalam pembicaraan damai.

Al-Maliki menyatakan harapan bahwa “AS akan memainkan peran yang seimbang dan konstruktif dalam proses perdamaian.”

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan bertemu dengan Trump di Washington bulan depan.

Al-Maliki juga berbicara tentang “pelanggaran terus-menerus Israel terhadap Palestina, khususnya perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina”.

Wang menanggapi dengan menegaskan perlunya menemukan ‘solusi yang adil dan komprehensif untuk mengatasi konflik.’

Kedua Menlu sepakat untuk melanjutkan koordinasi pada masa yang akan datang melalui pembentukan komite bersama Palestina-Cina dan mendukung pembentukan kawasan industri di Palestina. (T/RS2/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.