Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Liga Arab Bertemu Bahas Dugaan Pelanggaran Iran

Syauqi S - Ahad, 19 November 2017 - 21:18 WIB

Ahad, 19 November 2017 - 21:18 WIB

145 Views ㅤ

(Foto: Qudspress)

(Foto: Qudspress)

Riyadh, MINA – Para menteri luar negeri Arab berkumpul di Kairo, Mesir, pada Ahad (18/11) atas permintaan Arab Saudi untuk sebuah pertemuan luar biasa membahas dugaan ‘pelanggaran’ yang dilakukan oleh Iran di kawasan tersebut.

Pertemuan Liga Arab itu terjadi sat ketegangan kian meningkat antara saingan lama Arab Saudi dan Iran, termasuk anggota Liga, Lebanon, Ahram Online melaporkan.

Saudi dan Iran telah berpuluh-puluh tahun berdiri di sisi konflik yang berlawanan di Timur Tengah termasuk di Suriah dan Yaman.

Seorang sumber diplomatik mengatakan Riyadh berusaha mengadopsi sebuah hukuman terhadap milisi Iran dan Arab yang terkait dengan negara tersebut.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Sebuah komite akan menyiapkan rancangan resolusi mengenai Iran untuk dibicarakan nanti oleh semua menteri, Ahram Online melaporkan yang dikutip MINA.

Pertemuan tersebut juga diperkirakan akan membahas serangan rudal pemberontak Yaman yang dicegat dan ditembak jatuh di dekat Kota Riyadh pada 4 November, dan sebuah serangan yang menyasar pipa minyak di Bahrain pada 10 November.

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, menuduh Iran melancarkan “agresi militer langsung” terhadap monarki tersebut dengan memasok pemberontak Yaman dengan rudal balistik. Namun Teheran membantah tuduhan tersebut.

Bahrain juga menyalahkan Iran atas insiden ledakan jaringan pipa minyak tersebut.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Dalam permintaan untuk pertemuan tersebut, Saudi merujuk pada dua insiden tersebut. “Pelanggaran yang dilakukan Iran di wilayah Arab, yang merongrong keamanan dan perdamaian, tidak hanya di wilayah Arab, tapi di seluruh dunia,” kata sebuah memo.

Bahrain dan Uni Emirat Arab mendukung permintaan Saudi untuk mengadakan pertemuan luar biasa, yang juga disetujui oleh Djibouti, ketua blok pan-Arab tersebut saat ini.

Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran juga melonjak sejak Saad Hariri mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon pada 4 November. Hariri beralasan menghadapi ancaman dan tekanan dari Iran.

Menteri luar negeri Libanon tidak akan menghadiri pertemuan Liga Arab pada Ahad tersebut, sebuah sumber kementerian mengatakan, namun perwakilan tetap negara tersebut akan hadir.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Liga Arab beranggotakan 22 negara, namun keanggotaan Suriah dihentikan pada akhir 2011 setelah berbulan-bulan represi brutal terhadap pengunjuk rasa antipemerintah dan sebuah gerakan oposisi yang didukung oleh monarki-monarki Teluk. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia