MENLU PALESTINA KECAM SERUAN MENGIBARKAN BENDERA ISRAEL DI AL-AQSHA

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki. (Foto: Veterans Today)
Menteri Luar Negeri Riyad Al-Maliki. (Foto: Veterans Today)

, 16 Muharram 1437/29 Oktober 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki mengecam pernyataan yang dibuat Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely, berharap dapat melihat bendera Israel berkibar di atas Masjid .

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency selama kunjungannya ke ibukota Belgia, Brussels, Al-Maliki mengatakan, pernyataan itu mengharuskan semua pihak, baik negara-negara Arab dan Islam, masyarakat internasional serta Pemerintah (AS), melawan pengibaran bendera entitas Zionis itu.

“Pemerintah Israel bertujuan untuk mengambil kendali dari Masjid Al-Aqsha, menghancurkannya, dan menggantinya dengan Kuil,” kata Al-Maliki sebagaimana Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (28/10).

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara televisi Senin (26/10) lalu, Hotovely mengatakan, orang-orang Yahudi harus diizinkan untuk melakukan shalat di halaman Temple Mount [Masjid Al-Aqsha], dan menambahkan ia berharap untuk “menaikkan bendera Israel di atasnya”.

Kantor Perdana Menteri Israel dengan cepat menjauhkan diri dari komentarnya mengatakan mereka tidak mencerminkan posisi pemerintah.

Mengenai pemahaman yang dicapai pada Sabtu (24/10) antara Yordania dan Israel, di bawah naungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Al-Maliki mengatakan, Pemerintah Palestina sangat bergantung pada dukungan yang diterimanya dari negara saudaranya, khususnya dari Hashemit Kerajaan Yordania.

Dia menyampaikan apresiasi atas “peran Yordania dalam melindungi tempat-tempat suci, khususnya Masjid Al-Aqsha.

“Yordania bekerja atas nama kita semua dalam rangka untuk memperbaiki masalah utama; Yang mewajibkan Israel untuk menghormati status bersejarah Al-Haram Al-Sharif [Masjid Al-Aqsha] yang telah diperpanjang selama bertahun-tahun,” ujar Al-Maliki.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengumumkan pada Sabtu lalu, perjanjian Yordania-Israel yang akan memasang kamera CCTV di dalam halaman Masjid Al-Aqsha dalam rangka area tersebut akan dipantau 24 jam sehari.

Dalam sambutan singkat pada stasiun TV resmi Yordania, Kerry mengatakan Netanyahu sepakat bahwa Israel akan menerapkan kebijakan yang memungkinkan umat Islam untuk beribadah di Al-Aqsha, tapi tetap mengizinkan non-Muslim sebatas mengunjungi saja.

Selama wawancara, Al-Maliki menggambarkan pertemuan yang berlangsung pada Senin di Brussel antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Komisaris Tinggi PBB untuk Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa, Frederica Mogherini sebagai “pertemuan jujur ​​dan praktis”.

Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh menekankan dua isu mendasar, yaitu mencapai gencatan senjata dan langkah-langkah praktis yang harus diambil oleh Israel dalam hal ini, dan pekerjaan persiapan untuk kunjungan delegasi Kuartet internasional ke wilayah tersebut.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0