MENLU PALESTINA SERUKAN PEMIMPIN NEGARA OKI KUNJUNGI AL-AQSHA

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki (Foto: AA)
Menteri Luar Negeri Riyad Al-Maliki (Foto: AA)

New York, 4 Dzulhijjah 1435/28 September 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad Al-Maliki, Sabtu, menyerukan para pemimpin negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengunjungi Masjid dan membantu proyek-proyek dana di Kota yang akan memperkuat ketabahan rakyat Palestina.

Dia menekankan pentingnya memboikot bisnis yang membantu pendudukan, terutama yang beroperasi di permukiman ilegal di Tepi Barat dan Al-Quds.

Dalam pertemuan dengan para menteri luar negeri anggota OKI, Al-Maliki mendesak negara-negara OKI meminta Swiss, dalam kapasitasnya sebagai negara penyimpanan Konvensi Jenewa, untuk menunjukkan kesediaannya menghadiri Konferensi Para Pihak Tinggi ke Konvensi Jenewa Keempat.

Memanggil negara-negara itu untuk mendukung upaya Palestina ke Dewan Keamanan PBB guna menetapkan batas waktu mengakhiri pendudukan Israel, menteri luar negeri menyatakan, tidak akan membiarkan pendudukan Israel, apartheid dan ketidakadilan diperpanjang di negara Palestina.

“Sekarang saatnya untuk mengakhiri pendudukan ini dan memungkinkan rakyat Palestina menikmati hak-hak dasar mereka dan mendirikan negara Palestina yang bebas, merdeka dan berdaulat di dalam batas-batas yang diakui secara internasional, di mana rakyat Palestina akan menjadi tuan atas sumber daya mereka,” tegas Al-Maliki.

Dia juga menyerukan kepada masyarakat internasional ikut campur tangan untuk melindungi warga Palestina dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia Israel.

Al-Maliki, yang berbicara di Sidang Umum PBB ke-69 di New York, mengatakan ada dukungan internasional baru untuk Palestina dalam beberapa bulan terakhir, terutama di bangun dari agresi Israel ke .

Dia menyerukan negara anggota PBB untuk mendukung upaya Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna mengatur batas waktu mengakhiri pendudukan Israel di wilayah itu, Ma’an News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebuah “kemauan politik yang nyata” diperlukan pada bagian dari masyarakat internasional untuk mempertahankan kemungkinan solusi dua negara, kata menteri dalam pertemuan multilateral, khususnya pertemuan tingkat menteri luar negeri antara Kelompok 77 dan Cina.

“Kami tidak akan membiarkan pendudukan, apartheid, dan ketidakadilan masih berada,” tambah Al-Maliki, menegaskan, “Kami tidak akan menyerah.”

Abbas berjanji untuk menyerahkan resolusi untuk meminta kerangka waktu mengakhiri pendudukan Israel dalam pidatonya di depan sidang tahunan pada Jumat (26/9).(T/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0