Paris, 11 Rabi’ul Awwal 1435/13 Januari 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan Senin di Paris, tidak ada kemajuan yang dicapai oleh upaya perdamaian Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry baru-baru ini.
Berbicara kepada Voice of Palestine, stasiun radio di Paris, al-Maliki mengatakan sejumlah isu yang beredar terus menggagalkan kesepakatan antara Palestina dan Israel.
Di paris, al-Maliki berpartisipasi dalam pertemuan tentang perdamaian Timur Tengah dengan Kerry dan menteri luar negeri Arab lainnya, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurutnya, Kerry masihmemerlukan beberapa upaya “kerja keras” dengan Israel untuk mencapai kesepakatan yang bisa diterima Palestina.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Al-Maliki menambahkan, apa yang disebut “karakter Yahudi” Israel menjadi poin utama dalam diskusi antara Kerry dan Menteri Luar Negeri Arab .
Menurutnya, sikap Arab dalam masalah ini sama dengan Palestina, yaitu menolak “karakter Yahudi” Israel. Palestina bersikeras menuntut Yerusalem sebagai ibukota negara Palestina di masa depan.
Al-Maliki menekankan bahwa pihak Palestina berkomitmen dengan batas waktu 29 April untuk menutup negosiasi.
Pekan lalu, Kerry melakukan perjalanan kesepuluhnya ke Timur Tengah untuk pembicaraan damai dengan mengunjungi Israel, Palestina, Yordania dan Arab Saudi dalam upaya segar mempromosikan pembicaraan damai.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Negosiasi yang disponsori Washington dilanjutkan Juli lalu setelah absen selama tiga tahun. (T/P09/E1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat