Paris, MINA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berada di UEA pada Senin (23/8), untuk melihat sendiri pengangkutan udara besar-besaran yang sedang berlangsung dari Afghanistan menggunakan negara Teluk itu sebagai pos pengangkutan.
Prancis berusaha untuk mengevakuasi lebih dari 1.000 warga Afghanistan yang melarikan diri dari negaranya, menyusul pengambilalihan kilat oleh Taliban sepekan yang lalu.
Prancis salah satu dari sejumlah negara yang berjuang untuk mengevakuasi orang-orang yang rentan, Nahar Net melaporkan.
Le Drian dan rekan-rekannya mengunjungi pangkalan Al-Dhafra – sekitar 30 kilometer (18 mil) dari Abu Dhabi – di mana angkatan udara Prancis telah melakukan operasi sepanjang waktu untuk mendukung evakuasi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sejak 15 Agustus, “hampir 100 warga Prancis, 40 warga negara mitra, dan lebih dari 1.000 warga Afghanistan (berisiko)” telah diangkut ke Prancis melalui Emirates, kata delegasi Le Drian dalam sebuah pernyataan.
Sebuah penerbangan dengan 250 orang Prancis dan Afghanistan berangkat ke Paris pada hari Ahad (22/8), diikuti oleh yang lain pada Senin dini hari dengan 150 penumpang.
Prancis memiliki kehadiran militer permanen di Emirates, tempat ia melakukan bagian dari operasi udara militernya melawan kelompok Islamic State (ISIS).
Prancis adalah salah satu dari negara anggota NATO dan Uni Eropa yang berjuang untuk menyelamatkan staf asing yang rentan dan sekutu Afghanistan dari Afghanistan, sejak Taliban menyerbu Ibu Kota lebih dari sepekan yang lalu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan