London, 12 Syawwal 1438/6 Juli 2017 (MINA) – Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, pemerintah Doha terus menyerukan dialog untuk menyelesaikan krisis Teluk.
Namun, Menteri Mohammed juga mengatakan bahwa pemerintah Qatar akan melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi rakyatnya.
Berbicara kepada lembaga cendekiawan Chantham House di London pada hari Rabu (5/7/2017), ia menganggap negara-negara Teluk yang memberlakukan blokade terhadap Doha, mencoba untuk merongrong kedaulatan negaranya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Di hari yang sama Arab Saudi dan sekutunya mengadakan pembicaraan di Mesir untuk membahas langkah selanjutnya terhadap Qatar.
“Kami menyambut baik upaya serius untuk menyelesaikan perbedaan kami dengan tetangga-tetangga kami,” katanya. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). “Kami tidak menerima intervensi dalam urusan kami sendiri.”
Sekelompok negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi telah memutuskan hubungan udara, laut dan darat dengan Qatar, memotong rute penting untuk impor, termasuk makanan.
Mereka juga memerintahkan warga Qatar untuk meninggalkan wilayah mereka dan mengambil berbagai langkah terhadap perusahaan dan lembaga keuangan Qatar.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kemudian, mereka mengajukan daftar 13 permintaan dalam sebuah ultimatum kepada Qatar untuk dipenuhi pada akhir Senin (3/7/2017), tapi periode tersebut diperpanjang sampai hari Rabu.
Tanpa membeberkan rincian tanggapan Qatar, Mohammed bin Abdulrahman mengatakan bahwa pemerintah Doha telah melakukan perannya, dan sekarang giliran Arab Saudi dan sekutu-sekutunya untuk meresponsnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama