Washington, 6 Syawwal 1438/30 Juni 2017 (MINA) – Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed Bin Abdulrahman Al-Thani mengungkapkan pihaknya “sangat bersyukur” atas dukungan Turki selama krisis diplomatik negaranya dengan negara-negara tetangga kawasan Tteluk sejak awal Juni lalu.
“Turki memiliki hubungan yang panjang dan kuat dengan Qatar, namun hubungan itu bukan berarti harus dirusak oleh negara-negara kawasan Teluk lainnya,” kata Al-Thani saat diskusi panel di Washington, fokus bagaimana mengatasi krisis Qatar tersebut. Demikian Middle East Monitor (MEMO) memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat 30/6.
Menlu Qatar juga sudah mengadakan pembicaraan dengan rekannya yakni Menlu AS dalam usaha mencari penyelesaian sengketa Qatar dengan Arab Saudi dkk.
“Turki telah mendukung Qatar dengan rantai pasokan karena blokade yang telah dilakukan dan, mendesak para pihak untuk melakukan dialog,” katanya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab secara tiba-tiba memutuskan hubungan plomatik dengan Qatar pada 5 Juni dengan alasan Qatar mendukung terorisme.
Doha membantah tuduhan tersebut dan menolak ultimatum berisi 13 poin dari empat negara untuk memulihkan hubungan itu.
Al-Thani mengatakan, pernyataan tentang Qatar tidak berdasarkan bukti yang ada, pihaknya siap untuk berbicara dengan negara-negara kawsan teluk untuk memecahkan masalah tersebut. “Krisis harus diakhiri dengan solusi politik dengan partisipasi aktor-aktor internasional,” ujar Al-Thani.
Dia gambarkan “sangat produktif” dalam sebuah pertemuan awal pekan ini dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson, tiga minggu setelah Amerika menyuarakan kebingungan mengenai embargo yang didukung Arab Saudi atas negara itu. (T/R03/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Miraj Islamic News Agency (MINA)
https://www.middleeastmonitor.com/20170630-qatar-grateful-for-turkeys-support-during-blockade/
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama