Menlu Swedia: Pembicaraan NATO dan Turkiye Berjalan Baik

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom. (Foto: Anadolu Agency/AA)

Ankara, MINA – Pembicaraan antara dan berjalan dengan baik dan Stockholm berharap Ankara akan meratifikasi aplikasi negara Nordik itu jauh sebelum pertemuan puncak aliansi pada Juli 2023.

“Segalanya berjalan dengan baik, kami mengadakan pertemuan yang sangat baik hari ini,” kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ankara, Kamis (22/12), MEMO melaporkan.

Swedia dan Finlandia mendaftar pada bulan Mei untuk bergabung dengan NATO sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, tetapi mendapat keberatan dari Turkiye yang menuduh negara-negara Nordik itu menyembunyikan militan, termasuk dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan itu, Cavusoglu mengakui, Swedia telah mengambil langkah-langkah guna memenuhi persyaratan yang dijabarkan dalam memorandum antara ketiga negara, tetapi masih banyak yang harus dilakukan.

Billstrom mengatakan, Swedia telah membuat kemajuan yang baik, dan adanya undang-undang anti-terorisme yang lebih keras, yang akan mulai berlaku pada 1 Januari di Swedia, disambut baik oleh Ankara.

“Tidak aneh jika Turkiye mengatakan ada lebih banyak hal yang perlu dilakukan. Kami belum sampai, hal-hal ini perlu diterapkan terlebih dahulu, tetapi kami telah mengambil banyak langkah,” kata Billstrom.

Aplikasi NATO sejauh ini telah diratifikasi oleh 28 dari 30 negara anggota. Hongaria mengatakan parlemennya akan menyetujui aplikasi tersebut pada awal 2023. Ankara mengatakan keputusan dapat diambil setelah pemilihan yang dijadwalkan pada bulan Juni.

Satu poin penting adalah ekstradisi orang-orang yang dianggap Turkiye sebagai teroris dan Cavusoglu menyesali keputusan awal pekan ini, ketika pengadilan tinggi Swedia menolak permintaan dari Ankara untuk mengekstradisi seorang jurnalis yang diduga memiliki hubungan dengan ulama Islam Fetullah Gulen, yang disalahkan oleh Turkiye atas percobaan kudeta.

Billstrom mengatakan Swedia memiliki peradilan yang independen dan tidak ada yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengubah keputusan tersebut.

“Pengadilan kami terikat oleh hukum Swedia dan internasional, termasuk Konvensi Ekstradisi Eropa, yang juga telah ditandatangani oleh Turkiye, saya dapat menambahkan,” katanya. (T/R6/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.