Amman, MINA – Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan seharusnya dunia internasional tidak membiarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyeret wilayah tersebut ke dalam perang yang lebih luas.
Safadi mengatakan saat menerima panggilan telepon, Senin (8/1), dari timpalannya Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna. Demikian Perss Tv melaporkan, Selasa (9/1).
Dia juga mengatakan kepada diplomat utama Perancis bahwa ancaman penyebaran perang lebih jauh ke wilayah lain di wilayah tersebut “meningkat dari hari ke hari,” karena Israel terus menimbulkan “kematian dan kehancuran di Gaza.”
Rezim memulai serangan militer brutalnya terhadap wilayah pesisir setelah Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Gaza. Lebih dari 23.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh dan hampir 59.000 lainnya terluka sejauh ini.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sejak dimulainya agresi militer Israel terhadap Gaza, rezim tersebut juga telah melancarkan serangan mematikan terhadap Lebanon, yang memicu tanggapan balasan yang kuat dari gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon.
Sementara itu, kelompok perlawanan Irak dan Yaman telah melancarkan serangan balasan terhadap sasaran-sasaran Israel untuk memaksa rezim Tel Aviv menghentikan agresi militernya dan pengepungan simultan yang dilakukannya di Gaza.
Perang yang lebih luas hanya akan “membuat kawasan ini mengalami lebih banyak konflik dan kehancuran,” kata diplomat utama Yordania, sambil menegaskan, “Agresi Israel terhadap Gaza telah melampaui batas kemanusiaan, hukum, dan moral.”
Safadi menyatakan bahwa rezim sayap kanan Israel berusaha untuk melibatkan Barat secara langsung dalam perang regional di Asa Barat. Safadi juga mengatakan tidak ada lagi alasan untuk mencegah Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi wajib untuk mengakhiri perang.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Menteri Yordania mengatakan kegagalan Dewan Keamanan sejauh ini dalam memberlakukan gencatan senjata di Gaza “mencerminkan standar ganda dan penerapan hukum internasional secara selektif.”
Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, telah mengabaikan prospek penghentian agresi Israel dengan mengabaikan ratifikasi semua resolusi Dewan Keamanan yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Washington juga memberikan Tel Aviv dukungan militer yang tak terkendali, mempersenjatai Israel dengan lebih dari 10.000 ton perangkat keras militer. (T/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza