Menlu Zarif: Iran Akan Tuntut Kejahatan Israel di Badan Internasional

(Press TV)

Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri menegaskan kembali dukungan untuk perlawanan Palestina terhadap , menyusul pembantaian baru-baru ini di Gaza.

Ia menekankan Teheran berencana untuk menindaklanjuti masalah itu di PBB dan badan-badan internasional lainnya.

Dalam percakapan telepon, Rabu (4/4), dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Zarif menyatakan solidaritas untuk bangsa Palestina atas kematian 18 pengunjuk rasa Palestina di Gaza di tangan pasukan Israel. Demikian Press TV yang dikutip MINA melaporkan.

Diplomat Iran terkemuka itu menggarisbawahi perlunya PBB dan dunia Muslim untuk mengambil langkah-langkah komprehensif untuk mendukung rakyat Palestina dan mengutuk kekejaman Israel.

Iran berencana untuk menuntut kejahatan terbaru Israel terhadap warga Palestina di Majelis Umum PBB, Gerakan Non-Blok (NAM), dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Zarif menambahkan.

Sementara itu, Haniyeh menyatakan terima kasih atas kebijakan Teheran untuk mendukung gerakan perlawanan Palestina. Ia memberi penjelasan kepada Zarif tentang perkembangan terakhir di Gaza.

Pejabat Hamas itu juga meminta menteri luar negeri Iran, yang kini berada di Ankara untuk menghadiri pertemuan puncak di Suriah, untuk mengangkat masalah Palestina selama pembicaraan dengan pemimpin Turki dan Rusia.

Pada Jumat lalu, warga Gaza melakukan pawai ke pagar di tanah yang diduduki Israel pada awal protes enam minggu, dijuluki “The Great March of Return”. Massa menuntut hak untuk kembali untuk Palestina yang terusir dari tanah air mereka.

Hari pertama demonstrasi berubah menjadi kekerasan setelah pasukan Israel menggunakan gas air mata dan menembaki orang-orang Palestina, menewaskan 18 orang dan melukai hampir 1.500 warga Gaza.

Sebelum demonstrasi massal, militer Israel telah mengerahkan pasukan khusus, termasuk 100 penembak jitu ke perbatasan Gaza, dan memberi wewenang kepada pasukan mereka untuk menembaki para pengunjuk rasa yang datang dengan damai dan tidak bersenjata.

Beberapa organisasi hak asasi manusia telah mengecam keras atas serangan-serangan brutal Israel terhadap protes massa sipil di dalam area yang terkepung.

Human Rights Watch mengecam pembunuhan Israel terhadap demonstran Palestina sebagai ‘tidak sesuai hukum’. Lembaga itu menyatakan para pejabat yang memberikan wewenang kepada militer Israel untuk menggunakan kekuatan mematikan menjelang demonstrasi massa di Gaza yang harus disalahkan atas pertumpahan darah itu.

Pada Sabtu, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat atas pembunuhan massal oleh pasukan Israel, tetapi gagal mengutuk rezim itu karena AS menghalangi untuk upaya itu. (T/R11/B05)

Miraj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.