MENTERI AGAMA: HATI, SALAH SATU INTI KEKUATAN UMAT ISLAM

(Dok. Kemenag)
(Dok. Kemenag)

Jakarta, 20 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 – mengungkapkan, hati adalah salah satu inti dari kekuatan .

Hati merupakan inti kekuatan agama, dia selalu menebar kebajikan. Sejak awal berdirinya pada 1990, , di dalam menebarkan dan memperjuangkan kualitas kehidupan, baik beragama, keagamaan,  ekonomi dan lain sebagainya, selalu menyentuh hati.

“Inilah, sesungguhnya kekuatan kita. Sebuah Nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil ‘alamin, yang selalu menebarkan manfaat, moderat, terbuka, toleran dan tidak ekstrim. Sesuatu yang sangat dibutuhkan bangsa ini, karena apa pun alasannya, bangsa kita, adalah bangsa yang plural,” kata menteri.

Hal tersebut disampaikan Lukman Hakim saat memberikan Tausiyah pada Milad ke-16, Yayasan Daarut Tauhid, di Cipaku I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/6) malam, demikian siaran pers  Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lukman Hakim mengatakan, kita adalah masyarakat yang majemuk, dan tugas negara adalah melindungi dan mengayomi seluruh warga negaranya. Perbedaan itulah yang menyatukan kita sebenarnya, bukan sebaliknya.

Menurut dia,  perbedaan merupakan sebuah sunnatullah. Karena, bisa saja Allah SWT menciptakan manusia itu seragam, namun Allah menciptakan manusia dengan beraham suku dan bahasa.

“Hal itu dimaksudkan agar kita bisa saling bekerjasama, berbagi, melengkapi dan menyempurnakan. Inilah ujian kita, untuk selalu berlomba berbuat baik dan memberi manfaat bagi yang lainnya,” katanya.

Dia menambahkan, “kita hidup dengan berbagai macam suku, di sinilah kita dituntut untuk lita’arrofu, untuk saling mengenali, di mana, di sinilah sebenarnya, tingkat derajat kearifan tertentu kita diuji.”

Namun da juga menyayangkan, sebagian dari umat Islam, karena suatu hal, mereduksi makna jihad dan menebar paham hitam putih yang pada hakekatnya kurang sesuai dengan pribadi dan hakekat asli bangsa Indonesia.

Sementara Pengasuh Daarut Tauhid Bandung, KH (). Dalam uraiannya menyatakan, apa yang dialami oleh diri dan yayasan yang dipimpinnya, merupakan sebuah perjalanan spiritual yang semuanya mengarah kepada kebaikan.

“Banyak ujian yang kami terima. Namun, semuanya demi kebaikan kita semua. Alhamdulillah, Daarut Tauhid kini semakin baik. Kuncinya adalah, jangan ada Illah yang lain, kecuali Allah SWT. Dulu, banyak Illah, ada yang namanya popularitas, kekayaan, kehormatan dan lainnya. Kini, kita mencoba untuk hanya ada satu Illah, yakni Allah SWT,” ujarnya.

“Kita harus belajar untuk menghilangkan cinta dunia, jika sudah bisa, maka Insya Allah, dunia akan ikut kita” kata dai kondang tersebut. (T/P011/R012)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0