Ramalah, 28 Jumadil Awwal 1438/26 Februari 2017 (MINA) – Menteri urusan Agama dan Wakaf Palestina Syaikh Yousif Ideis memperingatkan upaya berkelanjutan yang dilakukan Otoritas Pendudukan Israel untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur melalui proyek penggalian terowongan di bawah masjid tersebut.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Ahad, bahwa penggalian terowongan yang sedang berlangsung di bawah Masjid Al-Aqsha dapat menyebabkan “perang agama di wilayah ini,” yang katanya selalu dipicu Israel setiap harinya, demikian Ma’an News memberitakannya.
Ideis berpendapat bahwa tindakan Israel mewakili “pelanggaran yang jelas” dari resolusi badan-badan internasional. Resolusi UNESCO contohnya yang baru disahkan Oktober lalu mengecam pelanggaran Israel di wilayah pendudukan, terutama berfokus pada kebijakan di sekitar Al-Aqsha.
Pada resolusi itu, UNESCO mengklaim terjadinya peningkatan ketegangan antara jamaah Palestina dan pengunjung Yahudi akibat berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel, juga memicu kekhawatiran di pihak Palestina bahwa Israel lebih lanjut bisa meolak hak mereka untuk memasuki Al-Aqsha.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dia menjelaskan, resolusi terutama menyatakan “keprihatinan yang mendalam” mengenai penghancuran ilegal istana Umayyah, Ottoman, dan Mamluk serta peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya dan penggalian di sekitar kompleks masjid.
Ideis menyerukan agar Israel menghentikan berbagai pelanggaran di bawah kewajiban sebagai otoritas pendudukan.
Israel sering mengizinkan penggalian terowongan berdalih proyek arkeologi di Al-Quds Timur yang diduduki, khususnya di sekitar Masjid Al-Aqsha, yang mengancam bangunan rumah milik warga Palestina dan tempat-tempat suci di daerah tersebut.
Penggalian terowongan Israel telah menyebabkan longsor yang mengancam rumah warga Palestina, jalan, dan sebuah masjid lokal di sekitar Al-Quds.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Masjid Al-Aqsha, sebagai situs paling suci ketiga dalam Islam, terletak di Al-Quds Timur, bagian dari wilayah Palestina yang diakui secara internasional yang telah diduduki Israel selama hampir 50 tahun. (T/R01/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel