Ramallah, MINA – Menteri Wakaf Islam dan Urusan Agama Palestina, Yousef Id’es, Kamis (27/7), meminta warga Muslim Palestina untuk mengadakan sholat Jum’at akbar di Masjid Al-Aqsha.
Dia mengatakan, periode mendatang adalah waktunya bagi orang-orang Palestina untuk mendukung pencapaian penduduk pribumi Al-Quds dan perlawanan mereka terhadap berbagai pelanggaran Israel atas kebebasan beragama.
“Kemenangan ini merupakan indikasi bahwa rakyat Palestina mampu mempertahankan hak-hak sah mereka atas Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha,” kata Id’es di Ramallah sebagaimana laporan Kantor Berita Nasional Palestina WAFA.
Dia menyerukan untuk mendukung tuntutan orang-orang Palestina di Kota Al-Quds untuk meraih kebebasan beragama dan beribadah di Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Sebelumnya, gabungan faksi nasional dan Islam Palestina pada hari Rabu (26/7) di Ramallah menyerukan agar warga muslim melakukan salat Jumat di lapangan umum di wilayah yang diduduki untuk meningkatkan protes terhadap pendudukan Israel terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa.
Setelah penembakan mematikan di Al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki pada 14 Juli, pihak berwenang Israel memasang langkah-langkah peningkatan keamanan di kompleks Al-Aqsha.
Langkah itu memicu perlawanan sipil yang meluas di kalangan warga Palestina setempat. Namun, aksi damai mereka disikapi oleh polisi Israel dengan tindak kekerasan dan pembunuhan terhadap demonstran.
Rakyat Palestina telah menolak untuk menyerahkan tunduk kepada langkah-langkah keamanan baru dan memilih untuk salat di jalanan luar kompleks Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Sementara itu, muslimin Palestina di Al-Quds pada Kamis (27/7) dini hari merayakan mulai dicabutnya pembatasan untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.
Setelah beberapa hari demonstrasi dan bentrokan di Al-Quds dan Tepi Barat, otoritas Israel mulai mencabut pembatasan yang diberlakukannya baru-baru ini di kompleks masjid.
Saksi mengatakan kepada Ma’an News yang dikutip MINA, rezim Tel Aviv telah mengcabut hambatan, perancah, kamera berteknologi tinggi dan pemindai logam yang baru saja dipasang, setidaknya di satu gerbang untuk masuk ke kompleks kiblat pertama umat Islam tersebut.(T/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat