Jakarta, MINA – Peristiwa tertangkapnya tiga terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI), serta dua buah bom pipa besi dan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang sudah jadi menjadi perhatian Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.
Menurut Lukman, peristiwa tersebut telah mencoreng eksistensi kampus yang mengemban Tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Selaku pembina Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Lukman meminta para rektor dan ketua untuk memastikan kampusnya tidak menjadi ruang persemaian radikalisme dan terorisme.
“Saya minta setiap rektor dan ketua PTKI benar-benar turun ke bawah untuk menjaga dan memastikan bahwa setiap sudut wilayah civitas akademika terbebas dan bersih dari anasir terorisme,” tegas Lukman di Jakarta, Ahad (3/6).
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Lukman mengatakan, kebebasan akademik kampus harus tetap dan terus terjaga. Namun, kampus juga tidak boleh dikotori oleh tindakan terorisme.
“Kebebasan kampus sama sekali bukan bermakna bebas lakukan upaya terorisme,” tandasnya.
Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi mengutuk keras atas kegiatan terduga teroris di kampusnya yang merakit bom. Menurutnya, tindakan itu merupakan kegiatan terlarang di kampusnya. (T/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah