MENTERI AGAMA: TIDAK MASALAH, JIKA PEMBAYARAN HAJI HARUS MENGGUNAKAN RUPIAH

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: Rana/MINA)
Menteri Agama . (Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 15 Ramadhan 1436/3 Juli 2015 (MINA) – Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, tidak ada masalah jika pelunasan pembiayaan ibadah dilakukan dengan menggunakan rupiah.

“Jadi begini, biar tidak salah arti. Pemerintah dan DPR, menetapkan biaya haji tiap tahun, menggunakan Dollar AS. Hal ini karena lebih dari 95 % penggunaan biaya haji, dilakukan di luar negeri dengan menggunakan AS Dollar dan uang Real Saudi,” terang Lukman, demikian laman resmi Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Hal itu disampaikan Lukman saat menjelaskan korelasi pelunasan biaya haji dengan Peraturan Bank Indonesia No 17 Tahun 2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, di Gedung Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (02/07) kemarin.

Meski demikian, lanjutnya, jika calon jama’ah haji ingin melunasi biaya haji dengan menggunakan Rupiah, sesuai dengan kurs US Dollar saat itu di Bank Penerima Setoran BPIH, tidak ada masalah sama sekali.

Lukman Hakim belum mengetahui secara pasti, apakah peraturan tersebut di atas, diberlakukan juga untuk pembiyaan haji. Jika iya, dia menyatakan siap mengimplementasikan peraturan tersebut.

“Saya belum tahu persis, mungkin yang dimaksud Peraturan BI tersebut adalah transksi perdagangan. Namun, jika peraturan BI itu tidak diberlakukan untuk biaya haji, maka masyarakat boleh melunasi biaya haji memakai mata uang AS $ atau Rupiah. Dan, jika peraturan BI tersebut diberlakukan juga atas pelunasan biaya haji, maka Kemenag siap menerapkannya. Dan dalam prakteknya, tidak ada masalah sama sekali,” paparnya. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0