Menteri Ekonomi Palestina : Israel Curi Minyak di Laut Mati

Ramallah, 25 Rajab 1437/3 Mei 2016 (MINA) – Menteri Perekonomian dan Pembangunan , Dr Muhammad Shtayyeh, Senin (2/5), menuntut agar segera menghentikan tindakan eksploitasi yang ditemukan di dekat Laut Mati karena menurut undang-undang internasional, lokasi tersebut berada di dalam teritorial Palestina.

Shtayyeh menambahkan, tindakan pengeboran ladang minyak di wilayah tersebut oleh Israel merupakan bentuk pelanggaran terhadap undang-undang internasional, seraya memperingatkan bahwa para petinggi Pemerintah Palestina akan membawanya ke ranah hukum dan meminta ganti rugi setiap pelanggaran kebijakan yang dilakukan.

Ia menjelaskan, Laut Mati adalah salah satu sumber daya alam terpenting yang dimiliki Palestina, akan tetapi Israel terus mengeruknya tanpa henti sejak 1948, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.

Hal tersebut, menurut Shtayyeh, telah menyebabkan turunnya permukaan air hingga membutuhkan sedikitnya 16 miliar kubik air agar bisa kembali ke volume semula.

Dia meminta organisasi organisasi internasional untuk bergerak membantu penyelesaian permasalahan minyak Palestina ini, meskipun menurutnya pemasukan yang diperkirakan tak begitu besar, akan tetapi paling tidak tetap akan berefek positif untuk kemajuan ekonomi Palestina dari pada harus dieksploitasi oleh Israel.

Ia juga menegaskan, perkara ini akan ditanggapi secara hukum dan politik, merujuk kepada fakta Israel telah melakukan pencurian terhadap ladang minyak Rantis di dekat Ramallah, melarang pengeboran minyak oleh Palestina di sepanjak garis pantai Laut Mediterania dan melarang pembangunan proyek pariwisata Palestina di Laut Mati. (L/K02/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.