MENLU PALESTINA: NEGOSIASI HARUS TETAP DILANJUTKAN

Ramallah. 24 Jumadil Akhir 1435/24 April 2014 (MINA) –  Menteri Luar Negeri Riyad Al Maliki dalam sebuah Konferensi pers, Rabu (23/4) berharap perundingan Palestina- berlanjut setelah 29 April batas waktu negosiasi selama sembilan bulan.

Pernyataan Al-Maliki datang saat ia menyelenggarakan konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Austria Sebastian Kurz di Ramallah, di mana mereka membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan timbal balik serta cara untuk mendorong proses perdamaian dengan Israel maju.

Dia mengatakan pihak Palestina berkomitmen untuk proses negosiasi bahkan setelah batas waktu yang dijadwalkan di 29 April menekankan kepemimpinan tidak akan mengampuni upaya untuk memajukan perdamaian meskipun tantangan dalam perjalanan.

Mengomentari upaya rekonsiliasi nasional, al-Maliki mengatakan “kesempatan yang sangat tinggi untuk rekonsiliasi.”

“Idenya adalah untuk menerapkan apa yang telah disepakati [antara Hamas dan Fatah] di Doha dan Kairo.”tambahnya demikian menurut kantor berita Wafa dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Dia meyakinkan pihak Israel tidak perlu khawatir tentang rekonsiliasi, mengingat perjanjian rekonsiliasi internal tidak berarti akhir dari negosiasi dengan Israel

Al Maliki mengatakan ,terserah kepada masyarakat untuk memutuskan  pada takdir nasional mereka dan bahwa ada  perjanjian dengan Hamas bahwa Presiden Abbas bernegosiasi atas nama rakyat Palestina.

Di pihaknya, Kurz menekankan posisi netral Austria terhadap konflik, tetapi sementara itu mendorong proses negosiasi, yang dianggap satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan damai dan tiba di sebuah negara merdeka Palestina.

Dia mengatakan Austria terus memberikan dukungan kepada Negara Palestina pada tingkat yang berbeda, terutama dalam air dan pendidikan.

Kurz menambahkan negaranya mengadopsi sikap Eropa resmi terhadap pembangunan permukiman, yang dianggap ilegal dan tidak sejalan dengan proses perdamaian. (T/P010/EO2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Comments: 0