Naypyidaw, 8 Rabi’ul Awwal 1438/8 Desember 2016 (MINA) – Menegangnya hubungan Myanmar dan Malaysia terkait kekerasan di Negara Bagian Rakhine yang menargetkan Muslim Rohingya, mendorong Menteri Urusan Luar Negeri Myanmar mengimbau masyarakat internasional untuk membantu negeri multi etnis itu.
“Menteri Negara menekankan perlunya masyarakat internasional untuk membantu Myanmar dalam upaya untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan rakyat untuk membuat kemajuan dalam membangun hubungan yang lebih baik antara kedua komunitas (Muslim Rohingya dan etnis Rakhine),” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Urusan Luar Negeri Myanmar, Rabu (7/12).
Pernyataan itu menguatkan janji pemerintah Myanmar kepada dunia internasional dengan pembentukan Komisi Penasehat Rakhine yang dipimpin oleh mantan Sekjen PBB Kofi Annan dan Komisi Investigasi tingkat nasional untuk memeriksa situasi di Rakhine. Demikian RFA memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Menteri Urusan Luar Negeri Kyaw Tin telah memanggil Duta Besar Malaysia Haniff Bin Abd Rahman, mengungkapkan kecemasannya atas pernyataan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang menyebut terjadi “genosida” terhadap Muslim Rohingya di Rakhine dan Menteri menolak tuduhan itu.
Pada 4 Desember lalu, Najib turut berpartisipasi dalam unjuk rasa di ibu kota Kuala Lumpur. Dalam aksi itu, ia mengutuk kekerasan terhadap Muslim Rohingya dan menyebutnya sebagai “genosida”, serta mendesak negara-negara Asia lainnya untuk meningkatkan tekanan terhadap Myanmar agar menghentikan kekerasan yang terjadi. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus