Bouake, Pantai Gading, 9 Rabi’ul Akhir 1438/8 Januari 2017 (MINA) – Tentara pemberontak Pantai Gading di kota Bouake akhirnya membebaskan Menteri Pertahanan Alain-Richard Donwahi setelah menembaki rumah gubernur, tempat Menteri bermalam saat pasukan datang.
Menteri Donwahi terjebak dalam penembakan Sabtu (7/1) malam dan tidak dapat kembali ke ibukota negara, Abidjan. Namun, setelah beberapa jam, Donwahi, pejabat lainnya, dan wartawan diizinkan meninggalkan rumah penyekapan itu.
Pimpinan pertahanan Pantai Gading itu langsung pergi ke bandara untuk terbang kembali ke Abidjan.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Pembebasan itu terjadi beberapa menit setelah Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara di televisi nasional mengatakan bahwa telah dicapai kesepakatan dengan pasukan untuk mengakhiri pemberontakan.
Selain Donwahi, wakil komandan elit Garda Republik dan Walikota Bouake juga terperangkap di dalam rumah.
Sebelum penyanderaan, sekerumunan tentara yang marah berkumpul di luar rumah dan berteriak keras bahwa mereka ingin bonus mereka dibayar segera, tidak mau menunggu pekan depan.
Wartawan Ange Aboa yang juga berada di dalam rumah, mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip MINA, pasukan kemudian melepaskan tembakan dengan senapan serbu Kalashnikov dan granat berpeluncur roket.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Kami mencoba untuk menyelamatkan hidup kami,” katanya. “Ada tembakan dan semua orang lari.”
Dua hari sudah tentara melakukan pemberontakan yang dengan cepat menyebar di sembilan kota di Pantai Gading, pasukan menuntut gaji yang lebih tinggi dan kondisi hidup yang lebih layak.
Berbicara kepada menteri dan reporter, Presiden Ouattara mengatakan, pemerintah telah setuju untuk mempertimbangkan tuntutan para prajurit mengenai pembayaran bonus, hidup dan kondisi kerja. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza