FAHD AL-FREIJ" width="300" height="200" />Teheran, 9 Rajab 1436/28 April 2015 (MINA) – Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Fahd Al-Freij memulai kunjungannya ke sekutu utamanya, Iran, untuk membahas kerja sama militer antara kedua negara, Selasa (28/4), kantor berita nasional Suriah SANA melaporkan.
Perjalanan ke Teheran dilakukan setelah serangkaian kerugian militer diderita oleh rezim Presiden Bashar Al-Assad yang berperang melawan oposisi bersenjata selama lebih empat tahun, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Selama kunjungan dua harinya, Freij dan rekan Iran-nya akan membahas “memperkuat koordinasi dan kerjasama militer antara kedua negara serumpun, terutama dalam menanggulangi terorisme dan tantangan umum di wilayah tersebut”.
Pemerintah Suriah telah melabel semua kelompok yang menuntut penggulingan Assad sebagai “teroris”.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Konflik Suriah dimulai pada Maret 2011 dengan protes anti-pemerintah, tetapi berubah menjadi perang saudara setelah rezim melakukan tindakan keras.
Lebih 220.000 orang telah tewas dan setengah penduduk negeri terlantar akibat konflik.
Teheran yang tetap menjadi pendukung setia pemerintah Assad, menawarkan penasihat militer untuk meningkatkan kekuatan rezim Suriah.
Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, telah menawarkan dukungan kepada pasukan Assad dengan mengirim pejuang untuk membantu pasukannya di medan perang.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Namun baru-baru ini, Assad membantah Iran telah mengirim tentaranya ke Suriah.
“Kami mengundang Hizbullah, tapi kami tidak mengundang Iran. Mereka tidak di sini, mereka tidak mengirim pasukan,” kata Assad kepada televisi France 2 pekan lalu.
“Kami memiliki hubungan yang teratur selama lebih tiga dekade. Kami memiliki komandan, pejabat datang dan pergi antara kedua negara. Ini adalah jenis kerjasama yang ada untuk waktu yang lama. Hal ini berbeda dengan pertempuran,” kata Assad. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)