Menteri Pertahanan Turki: Armenia Harus Mundur

Ankara, MINA – “ harus menarik diri dari wilayah () yang didudukinya, mengakhiri kerja sama dengan organisasi teroris, dan menyingkirkan tentara bayaran dan teroris dari wilayah (Karabakh Atas),” kata Hulusi Akar Menteri Pertahanan Turki dalam musyawarah virtual dengan pejabat-pejabat tinggi militer Turki.

“Dengan menyerang warga sipil, Armenia telah melakukan “kejahatan perang” di wilayah Azerbaijan yang diduduki di Karabakh Atas, yang harus diketahui semua orang,” tegas Akar.Demikian Anadolu, Selasa (6/10)

Ia menambahkan, otoritas Armenia, secara terang-terangan menyerang warga sipil yang tidak bersalah, pasti akan diadili oleh hati nurani umat manusia, terutama rakyat mereka sendiri.

Pertempuran kedua Azerbaijan-Armenia dimulai pada 27 September, ketika pasukan Armenia menyerang pemukiman sipil dan militer Azerbaijan di Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai wilayah Nagorno Karabakh, yang menimbulkan korban jiwa.

Konflik Karabakh Atas

Hubungan antara kedua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Berbagai resolusi PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan penyerang.

OSCE Minsk Group diketuai bersama oleh Perancis, Rusia, dan AS dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata disepakati pada tahun 1994.

Banyak kekuatan dunia, termasuk Rusia, Perancis dan AS, mendesak gencatan senjata segera. sementara Turki mendukung hak Azerbaijan untuk membela diri. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.