Menteri Saudi Puji Syiar Islam di Malaysia

Freemalaysiatoday

Kuala Lumpur, MINA – Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan , Sheikh Saleh Abdul-Aziz bin Muhammad Al-Sheikh, pada Senin (27/11) memuji pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak karena berani menegakkan .

Sheikh Saleh juga mengatakan pihaknya turut memuji ketegasan Malaysia menyelesaikan isu perpecahan umat Islam, Free Malaysia Today melaporkan.

Atas alasan itu, ia menegaskan, pihak mereka memilih Malaysia sebagai negara pertama untuk penyelenggaraan Muktamar Khairu Ummah (KUC) 2017.

“Kami memilih tempat pertama untuk menyelenggarakan konvensi ini adalah Malaysia karena kami percaya pada peran yang dimainkan oleh Malaysia dan pemerintah Malaysia dalam mengambil pendekatan dan pesan dalam hal-hal penting di kawasan dalam kaitannya dengan Islam,” ujarnya dalam sambutannya pada penutupan KUC2017.

“Malaysia sangat penting bagi dunia Muslim karena Malaysia memiliki pemimpin yang berani dalam membuat keputusan penting dan akurat dalam membela kebenaran, dan mencegah perpecahan di kalangan umat,” kata dia.

Lebih lanjut, Saleh mengatakan hubungan erat terjalin antara Malaysia dan Arab Saudi bukan saja memberi manfaat kepada rakyat di kedua negara, juga turut dirasakan umat Islam seluruh dunia.

Ia menyebut Malaysia dan Saudi memiliki hubungan sangat baik sekaligus mampu mengekang gerakan teroris yang mengancam posisi Islam di peringkat antarbangsa.

“Sesungguhnya, kerja sama antara kerajaan Arab Saudi dan kerajaan Malaysia mencakup berbagai bidang, dari segi ekonomi, militer, dalam hal kontraterorisme yang menjadi ancaman terhadap dunia Islam,” ujarnya.

“Kerja sama ini juga untuk menguatkan hubungan Ahli Sunnah Wal Jamaah yang juga mayoritas dalam umat Islam dan memajukan wasatiah. Sebab itu pentingnya muktamar untuk menunjukkan hakikat Islam dan menepis pendapat yang mengatakan Islam agama kekerasan dan tidak bermanfaat,” kata dia.

“Konvensi ini juga bertujuan menepis pendapat tersebut,” ia menambahkan. Ia menagajak ulama-ulama dunia mencari titik persamaan untuk menguatkan Islam walaupun memiliki paham berbeda.

Koneferensi bertemakan “Manhaj Ahli Sunah Menyatukan ASEAN” itu pertama kali diselenggarakan di kawasan ASEAN.

Pemilihan tema itu segaris dengan visi Perdana Menteri Najib yang ingin merealisasikan konsep “Khayr Ummah” atau umat terbaik.

KUC 2017 diadakan selama 2 hari di Hotel Intercontinental Kuala Lumpur yang diikuti kira-kira 1,200 peserta dari sejumlah negara termasuk Arab Saudi, Filipina, Thailand, Jepang, Indonesia, Vietnam, dan Laos.

Muktamar itu menghasilkan 12 resolusi, di antaranya menangkal aksi terorisme yang membajak umat Islam. (T/R11/P2)

 Miraj News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.