Dituduh Diskriminasi, Tsai Undang Dirjen WHO ke Taiwan

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (foto: screenshot)

Taipei, MINA – Presiden Tsai Ing-wen memprotes pernyataan Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia () Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menuduh negaranya melakukan rasial di komunitas internasional.

“Taiwan selalu menentang diskriminasi. Kami telah dikeluarkan dari organisasi-organisasi internasional selama bertahun-tahun sangat memahami daripada siapa pun bagaimana rasanya didiskriminasi dan diisolasi,” kata Tsai seperti dikutip dari akun Twitter Taiwanindonesia, Jumat (10/4).

Ia pun mengundang Tedros untuk mengunjungi Taiwan, dan merasakan sendiri bagaimana usaha rakyatnya yang meskipun didiskriminasi dan diisolasi tetap berjuang menjadi bagian global dan berkontribusi pada komunitas internasional.

“Di mana saja di dunia, termasuk kampung halaman Dirjen Tedros, Anda dapat melihat dedikasi tanpa pamrih dari staf medis dan sukarelawan Taiwan. Orang Taiwan tidak pernah membedakan warna kulit dan bahasa, semua orang adalah saudara kita,” tegas Tsai.

Selama situasi pandemi Covid-19, Tsai menyebut, Taiwan mencurahkan semua upayanya untuk mencegah epidemi, dan pencapaiannya juga telah menarik perhatian dunia.

“Meskipun WHO telah mengeluarkan Taiwan karena manipulasi politik, kami masih tetap mengambil tanggungjawab sebagai anggota masyarakat internasional. Kami mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan masker dan alat pencegahan epidemi lainnya ke tenaga medis di negara-negara terdampak epidemi yang cukup parah,” jelasnya.

Sebelumnya, pada jumpa pers di Jenewa, Tedros menyebutkan Taiwan telah melakukan kampanye protes berbulan-bulan terhadapnya dan mengatakan bahwa sejak munculnya virus corona, dia telah secara pribadi diserang, termasuk di antaranya menerima ancaman pembunuhan dan pelecehan rasial.

“Serangan ini datang dari Taiwan,” kata Tedros pada Rabu (8/4), seperti dikutip dari CNN.

Tedros mengatakan, diplomat-diplomat Taiwan mengetahui serangan-serangan kepada dirinya. Namun, menurut Tedros mereka tidak melakukan upaya untuk menengahi.

Tedros mengatakan para diplomat Taiwan justru mengkritiknya di tengah penghinaan terhadap dirinya tersebut. Kendati demikian, Tedros tidak memberikan dasar atau bukti atas pernyataannya ini.

“Saya mengatakannya hari ini, karena saya merasa sudah cukup (dihina),” ujarnya. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)