MER-C BEBASKAN TANAH DI MYANMAR UNTUK KEMANUSIAAN

Tanah yang dibeli MER-C seluas 4.000 meter persegi di Mrauk-U, Rakhine State, Jumat, 28 Agustus 2015.(Foto: Doc. MER-C)
Tanah yang dibeli seluas 4.000 meter persegi di Mrauk-U, Rakhine State, Jumat, 28 Agustus 2015.(Foto: Doc. MER-C)

Mrauk-U, , 14 Dzulqa’dah 1436/29 Agustus 2015 (MINA) – Lembaga medis asal Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)  telah membebaskan sebuah lahan di Myanmar dengan tujuan misi kemanusiaan, Jumat (28/8).

Pemerintah Myanmar memberikan izin kepada lembaga yang berpusat di Jakarta itu untuk membangun pusat kesehatan di Mrauk-U, Rakhine State, tetapi lahan harus dibebaskan dulu dengan cara membelinya.

Beberapa tahun terakhir, Pemerintah Myanmar sangat ketat dan selektif memberi perizinan kepada organisasi asing, setelah dunia internasional menuding Pemerintah melakukan pelanggaran HAM terkait kerusuhan etnis di Rakhine dan tidak diakuinya Muslim Rohingya sebagai warganya.

Tiga relawan MER-C yang dipimpin anggota presidium Joserizal Jurnalis dan didampingi staf Kedutaan Besar Republik Indonesia, langsung melakukan survei lokasi dan segera melakukan transaksi pembebasan lahan dalam waktu yang sangat singkat.

“Lahan seluas 4.000 meter persegi, nantinya akan kita bangun Indonesia Health Centre dengan perkiraan anggaran tiga miliar (rupiah) untuk bangunan dan tiga miliar (rupiah) untuk peralatan,” kata Joserizal kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melalui telepon pada Jumat malam.

Ichsan Thalib bagian Divisi Konstruksi MER-C mengirim pesan singkat kepada MINA, Sabtu (29/8) sore Tim sedang berdiskusi dengan arsitek di Yangoon.

“Selanjutnya kembali ke Jakarta melakukan kampanye penggalangan dana dan finishing kerjaan arsitek untuk diajukan ke kontraktor di Sitwee agar segera tender,” kata Ichsan dalam pesannya.

Lokasi lahan dinilai strategis karena bisa menjangkau komunitas Buddha dan Muslim di Mrauk-U.

Sebelumnya, kunjungan MER-C selama lima hari di Myanmar, disambut baik Gubernur Rakhine State, U Maung Maung Ohn, bersama jajarannya.

Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi juga menyatakan siap membantu lembaga kemanusiaan Indonesia itu agar bisa berbicara di depan parlemen Myanmar nantinya.

Ito mengatakan, pemerintah negeri itu sangat terbuka menerima bantuan asal Indonesia, terutama kepada MER-C yang sudah terkenal sebagai organisasi kemanusiaan yang profesional dan netral.

“Jika bantuan dari Indonesia, mereka akan sangat welcome, karena Indonesia memberikan sangat tulus dan tidak ada motif politik. Ini yang sangat dihargai oleh mereka,” kata Ito, Kamis (27/8). (L/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0