MER-C DAN AL-FATAH TERGETKAN BANGUN RS DI AFGHANISTAN

Seorang relawan dari Ponpes Al-Fatah asal Jambi, Abdul Aziz, memeluk erat ayahnya di Bandara Seoekarno-Hatta, Kamis 25 Juni 2015, setelah berpisah beberapa tahun. (Foto: Rudi/MINA)
Seorang dari Ponpes Al-Fatah asal Jambi, Abdul Aziz, memeluk erat ayahnya di Bandara Seoekarno-Hatta, Kamis 25 Juni 2015, setelah berpisah beberapa tahun. (Foto: Rudi/MINA)

Jakarta, 9 Ramadhan 1436/26 Juni 2015 (MINA) – Selesainya pembangunan Indonesia di Jalur Gaza oleh relawan lembaga kemanusiaan dan jaringan Ponpes Al-Fatah, mendorong kedua lembaga menargetkan program berikutnya.

Menurut Ketua Presidium MER-C, Henry Hidayatullah, kerjasama berikutnya antara MER-C dan Al-Fatah yang sudah tergambar adalah membangun rumah sakit di Afghanistan.

“Yang sudah mulai tergambar adalah di Afghanistan, di mana ada permintaan secara khusus dari Kedutaan Afghanistan di Indonesia untuk membantu kesehatan masyarakat di negaranya,” kata Henry di kantornya di Jakarta kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (25/6).

“Gaza terus berlanjut, karena kita punya program seterusnya di Gaza. Untuk Palestina tidak berhenti di rumah sakit saja,” tambahnya.

Namun sejauh ini, menurut Henry, belum ada survey dan gambaran lokasi di Afghanistan, karena itu baru sekedar pembicaraan antara Kedutaan Besar Afghanistan di Indonesia dengan MER-C.

Ditemui MINA pada kesempatan yang sama, Anggota Presidium MER-C Joserizal Jurnalis menegaskan, Kedutaan Afghanistan siap menerima program MER-C dan akan membantu mencarikan lokasi.

“Seperti pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza,” kata Joserizal, merujuk pemerintah Gaza yang memberikan tanah wakaf kepada MER-C untuk pembangunan rumah sakit pada 2009.

Pembangunan rumah sakit di Gaza, sejak awal MER-C memakai tenaga relawan dari jaringan Pesantren Al-Fatah dari berbagai wilayah di Indonesia. Para relawan dari berbagai keahlian itu bekerja tanpa upah selama bertahun-tahun di Gaza demi membantu rakyat Palestina.

Jaringan Ponpes Al-Fatah adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang menganut sistem kepemimpinan Islam dengan ber-jamaah, yaitu hidup terpimpin dengan satu Imaam (pimpinan umat) untuk seluruh dunia.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Wahyudi KS membenarkan rencana untuk membangun rumah sakit di Afghanistan dan lainnya. Namun belum ada pembicaraan secara spesifik antara kedua lembaga.

“Setelah yang ini (pembangunan RS Indonesia di Gaza), masih ada yang lain,” kata Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan, awal terjalinnya kerjasama antara kedua lembaga bermula ketika para relawannya bertemu saat membantu korban gempa di Padang  tahun 2009. (L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0