MER-C DESAK PEMERINTAH TINGKATKAN DIPLOMASI UNTUK GAZA

(Foto:Rana/MINA)
(Foto:Rana/MINA)

Jakarta, 21 1435/19 Juli 2014 (MINA) – Anggota Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr. Joserizal Jurnalis mendesak  pemerintah agar lebih aktif  lagi melancarkan diplomasi dalam penyelesaian konflik - terutama blokade di Jalur dan juga jatuhnya korban sipil akibat agresi Israel di daerah terblokade itu.

“Kita terus mendesak Presiden SBY melakukan diplomasi lebih gencar  lagi untuk membantu perjuangan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel,” kata Joserizal di Masjid Baitus Salam, Komplek PLN Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Dia mengharapkan menjelang akhir masa jabatan presiden SBY saat ini dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya melakukan diplomasi tingkat tinggi melalui koordinasi dengan para pemimpin Timur Tengah.

“Timur Tengah sedang terpecah, maka yang mampu menyatukannya dari fihak luar, salah satunya Indonesia,” tegasnya.

Joserizal mengatakan, jika upaya tersebut belum terlaksana,  dia mengharapkan pemerintah yang baru nanti dapat meyambung upaya Indonesia memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Menepis isu gerakan Hamas berlindung dibalik warga sipil, menurutnya, gerakan perlawanan Palestina berbasis Islam sehingga tidak benar mereka berbaur dengan rakyat sipil, namun penjajah Israel sengaja menyerang sipil agar mereka terpaksa eksodus karena terancam.

Tujuan entitas Zionis itu agar rakyat Palestina keluar dari tanah kelahirannya. Mereka menciptakan ketakutan dan teror. Sementara rakyat Palestina berprinsip mereka hidup dan mati di sana.

Kepala Rohis PLN Duren Tiga, Muhammad Iqbal mengatakan, kegiatan solidaritas untuk Palestina di Masjid Babus Salam sudah digelar sejak agresi Israel dimulai ke Gaza. Kegiatan solidaritas yang dilakukan antara lain pengumpulan donasi dan diskusi bersama relawan Indonesia yang sudah melaksanakan amanah di negeri para Nabi itu.

“Ke depan, Kami akan agendakan pertemuan dengan relawan Indonesia untuk Palestina sebulan sekali,” kata Iqbal berharap dari pertemuan itu jamaah dapat menimba pengalaman dan mengetahui kondisi sebenarnya konflik Palestina-Israel.

Dia juga mengatakan, para jamaah menyampaikan dukungan bagi rakyat Palestina di Gaza. “Kami mendoakan agar rakyat Palestina dapat mendapat kemenangan terutama di bulan Ramadhan, bulan Jihad,” tutur Iqbal.

Indonesia terus melakukan upaya nyata dalam membantu Palestina yang terus dibombardir oleh tentara zionis yahudi baik dari Pemerintah, Legislatif, dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Salah satu upaya nyata juga di ambil oleh MER-C yang membangun Rumah Sakit Indonesia, juga Darul Qur’an Yusuf Mansur yang mendirikan Rumah Tahfidz yang kemarin rusak parah akibat hantaman  rudal yang ditembakkan Israel ke bangunan yang juga sebagai tempat tinggal salah seorang relawan Indonesia, Abdillah Onim.

Presiden menegaskan, karena ini situasinya belum aman benar, maka ia dan para Menteri terkait  dan  para diplomat akan terus aktif untuk melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk menghentikan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.

Menurut Presiden SBY, pemerintah RI juga telah melakukan langkah-langkah diplomatik melalui berbagai forum, baik melalui  Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hingga saat berita ini diturunkan, menurut pernyataan dr. Ashraf Al-Qedra, Jubir Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sebagaimana dikutip Koresponden MINA Gaza, jumlah korban agresi militer Israel hingga saat ini mencapai 307 syahid dan 2.260 lainnya luka-luka.(L/P02/P04/Eo2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0