MER-C KIRIM TIM MEDIS BANTUAN KETIGA TITIK PENGUNGSIAN ROHINGYA

Tim Medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Cabang Medan (Foto: MER-C)
Tim Medis Medical Emergency Rescue Committee () Cabang Medan (Foto: MER-C)

Medan, 3 Sya’ban 1436/21 Mei 2015 (MINA) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui perwakilan cabangnya di Medan mengirimkan tim medis dan bantuan kemanusiaan yang akan mengunjungi tiga titik pengungsian Rohingya yakni di Pangkalan Susu (Langkat), Langsa (Aceh Timur), dan Lhoksukon ().

Tim yang dikirimkan berjumlah lima orang yang terdiri dari dua orang dokter dan satu orang perawat relawan MER-C, serta dua orang dari perwakilan Liga Muslim Indonesia (LMI) Sumatera Utara dan Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara.

“Pengiriman Tim bersama ini merupakan langkah sinergis untuk melaksanakan Misi Kemanusiaan yang bukan hanya bertujuan memberikan bantuan namun juga melakukan perjuangan advokasi tentang problematika Rohingya,” kata Ketua MER-C Cabang Medan, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (21/5).

Ahmad Handayani mengatakan, bantuan kemanusiaan saat ini belum bisa menyelesaikan masalah substansi dari kebutuhan etnis Rohingya itu sendiri.

“Masalah ini hanya bisa diselesaikan bila etnis Rohingya dan etnis muslim lainnya di mendapat pengakuan kewarganegaraan (di Myanmar),” ujar Ahmad Handayani.

Sebelumnya, MER-C Indonesia telah mengirimkan dua tim ke Sittwe Myanmar pada tahun 2012 dan 2015 lalu. Tim mengunjungi sejumlah titik pengungsian baik kamp Muslim maupun kamp Budha dan menyalurkan bantuan langsung.

“MER-C Medan bersama Ormas Islam akan melaksanakan Misi Bantuan dan Advokasi Kemanusiaan dengan tujuan utama memperjuangkan pengakuan kewarganegaraan etnis rohingya dan etnis muslim lainnya di Myanmar,” tegas Ahmad Handayani.

Menurutnya guna mencapai tujuan utama tersebut, pihaknya dan tim akan melakukan berbagai kegiatan di kamp pengungsian, yaitu pertama, melakukan assessment (penilaian) kondisi kesehatan dan sosial pengungsi, asal pengungsi, perkembangan terbaru situasi Rohingya dari para pengungsi, dan hal lain seputar konflik kemanusiaan yang diderita pengungsi.

Kedua, Ahmad melanjutkan, memberikan bantuan pelayanan kesehatan di pengungsian yang berfokus kepada pelayanan kelompok rentan (balita, anak, ibu hamil dan menyusui, serta lansia) dan bantuan logistik jangka pendek dan perencanaan bantuan logistik jangka panjang.

“Ketiga, berkoordinasi dan berdiskusi dengan Pemda Aceh dan Pemkab Aceh Utara seputar rencana pengelolaan pengungsi; dan keempat, memaparkan hasil kunjungan ke Myanmar 2015 kepada pihak terkait,” kata Ahmad Handayani menjelaskan. (L/P010/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0