MESIR SAMBUT KESEPAKATAN DAMAI SUDAN SELATAN

(Foto:  Guardian TV)
Kesepakatan ditandatangani Presiden Selatan Salva Kiir dan oposisi.(Foto: Guardian TV)

Kairo, 14 Dzulqa’dah 1436/29 Agustus 2015 (MINA) – menyambut penandatanganan kesepakatan damai di Addis Ababa antara pemerintah dan oposisi pada Rabu (26/8) lalu.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Mesir, Kamis kemarin, mendesak semua pihak Sudan selatan dan sponsor perjanjian untuk menangani dengan hati-hati serta dengan perintah yang diajukan beberapa kalangan pada item kesepakatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ahmed Abu Zeid menekankan pentingnya kemauan politik dari penandatangan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas, demikian siaran pers Departemen Informasi Mesir yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir menandatangani kesepakatan Rabu untuk mengakhiri 20 bulan perang di negara termuda di dunia, tetapi menambahkan daftar pemesanan yang menimbulkan keraguan tentang apakah perdamaian akan terwujud.

“Konflik di Sudan Selatan telah mengakibatkan mengungsinya ratusan ribu warga dan menyeret bangsa yang baru didirikan pada situasi yang lebih kacau dan tidak pasti,” bunyi pernyataan.

Kekerasan berkobar di Sudan Selatan pada Desember 2013, ketika Presiden Salva Kiir menuduh pemimpin pemberontak dan mantan Wakil Presiden Riek Machar mendalangi kudeta.

Perang saudara habis-habisan itu berkobar di seluruh negeri, di mana pemberontak dan pasukan pemerintah saling meluncurkan serangan balasan di kota-kota dan desa-desa yang dikaitkan dengan lawan-lawan mereka. (T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0