Kairo, 25 Shafar 1435/27 Desember 2013 (MINA) – Pasukan keamanan Mesir menahan 147 anggota Ikhwanul Muslimin (IM) selama unjuk rasa Jumat (27/12) yang melakukan unjuk rasa mingguan mereka menentang kudeta militer atas pemerintah demokrasi pertama mereka.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan, 28 di antaranya adalah wanita, lapor Anadolu Agency yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Menurut saksi mata, dua demonstran dilaporkan tewas dalam aksi unjuk rasa Jumat, namun tidak ada pernyataan resmi yang dirilis. Saksi mata juga mengatakan, salah satu pengunjuk rasa dilaporkan tewas dalam serangan pasukan keamanan kepada demonstran pro-demokrasi di kota Samanoud. Demonstran kedua dilaporkan tewas di kota utara New Damietta.
Pernyataan kementerian itu mengatakan, para pengunjuk rasa ditangkap karena kerusuhan, memblokir jalan dan menyerang warga dan polisi dengan senjata api. Sementara itu, sejumlah kendaraan polisi dibakar di provinsi Giza yang berdekatan dengan Kairo.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Demonstrasi Jumat dilakukan dalam menanggapi seruan Aliansi Nasional untuk Pertahanan Legitimasi, blok utama pendukung Mursi, untuk melakukan protes selama seminggu.
Sebelumnya, Rabu (25/12), pemerintah yang didukung militer menetapkan IM sebagai organisasi teroris. Langkah itu diambil satu hari setelah ledakan mematikan melanda markas keamanan di kota Delta Nil Mansoura, menewaskan 16 orang yang sebagian besar polisi.
Selama 183 hari terakhir, demonstran pro-demokrasi telah melakukan unjuk rasa harian untuk mengecam kudeta militer pada 3 Juli lalu terhadap Mursi dan menuntut pemulihannya. (T/P09/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir